Eksplorasi.id – Manajemen PT PLN menargetkan bisa melaksanakan 100 ribu pemasangan baru tiap tahun di kawasan Papua untuk mengejar rasio elektrifikasi di wilayah ini.
“Secara keseluruhan sampai dengan tahun 2016 rasio elektrifikasi di Provinsi Papua baru mencapai 45,93 persen, sedangkan Provinsi Papua Barat sebesar 82,7 persen,” ujar Direktur Bisnis PT PLN Regional Maluku & Papua Haryanto WS, di Jayapura, Senin (22/8).
“Kegiatan melistriki 14 kabupaten merupakan langkah awal PLN untuk melistriki seluruh Bumi Cenderawasih melalui Program Papua Terang 2020. Untuk mewujudkan program tersebut, PLN akan melakukan penyambungan rata-rata 100 ribu pelanggan baru per tahun,” ujarnya pula.
Ia mengakui bahwa untuk menerangi seluruh kawasan di Tanah Papua, PLN memliki tantangan tersendiri dibanding di daerah lain. “Tantangan terbesar dalam melistriki wilayah Papua dan Papua Barat, antara lain kondisi geografis yang berupa pegunungan dan hutan serta terbatas infrastruktur transportasi yang menyebabkan tinggi biaya operasi seperti biaya angkut bahan bakar yang jauh lebih besar dari harga rupiah per kWh,” kata Haryanto pula.
Sebagai contoh ia menyebutkan biaya pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) untuk kabupaten Membramo Tengah sebesar Rp 31.173/liter, yang berarti biaya produksi listrik per kWh di daerah tersebut sebesar Rp 10.167/kWh atau 900 persen dari harga jual rata-rata PLN Papua ke masyarakat.
Dia menambahkan bahwa kini regionalisasi di tubuh PLN sangat membantu dalam proses percepatan pembangunan infrastuktur kelistrikan di Papua, karena lebih fokus dan langsung hadir untuk memecahkan persoalan yang terjadi di lapangan.
“Mengingat tantangan-tantangan di atas, PLN akan memaksimalkan potensi energi lokal di antaranya potensi energi air, biomassa, dan surya, sehingga diharapkan akan mempermudah PLN untuk mewujudkan Program Papua Terang 2020,” katanya pula.
Sumber : Antara
Caption : Ilustrasi listrik | Istimewa