Eksplorasi.id – Sebanyak 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak dalam program 35 ribu MW disinyalir merupakan proyek pemerintahan sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir di Jakarta, Minggu (13/11). “Proyek itu garapan pemerintah terdahulu. Pembangunannya sekitar enam hingga delapan tahun lalu,” ungkap dia singkat.
Sebelumnya, Kepala Unit Komunikasi PLN I Made Suprateka pernah berkomentar, sebanyak 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak bukan bagian dari mega proyek kelistrikan 35 ribu MW.
Menurut Suprateka, ke 34 proyek tersebut tidak ada kaitannya dengan proyek 35 ribu MW karena terjadi di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Proyek tersebut merupakan proyek kecil. Sebagian dari proyek tersebut merupakan PLTU. Proyek itu di luar 35 ribu MW, sudah sejak lama sebelum 2010. Jadi jauh sebelum program 35 ribu MW. Total kapasitasnya hingga 633,5 MW,” kata dia.
Suprateka menjelaskan, dari 34 proyek tersebut sebanyak 12 proyek dalam upaya pemberhentian. Sementara 12 proyek sudah mengalami kemajuan, dan sisanya sebanyak 10 proyek lainnya masih dicari jalan keluarnya agar tetap dilanjutkan.
Di satu sisi, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pemerintah hanya fokus pada penyelesaian megaproyek 35 ribu MW yang merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo.
“Mungkin di sini saya ingin tekankan yang selalu diramaikan urusan proyek 34 proyek mangkrak. Itu proyek yang dulu, bukan 35 ribu MW. Dari megaproyek 35 ribu MW, pemerintah memperkirakan akan ada tambahan kapasitas listrik 26 ribu MW pada 2019,” jelas dia.
Reporter : Diaz