Eksplorasi.id – PLTP Baturaden tetap akan dikembangkan dengan kapasitas sebesar 220 MW, dan ditargetkan dapat beroperasi pada 2023 dan 2024.
Saat ini, pada proyek PLTP tersebut dalam tahap kegiatan eksplorasi serta pekerjaan infrastruktur, yaitu pembuatan akses jalan sepanjang 2700 meter ke lokasi pemboran (Wellpad F), area utilitas dan konstruksi Wellpad F.
Proyek ini sempat terhenti selama tiga bulan akibat pengelolaan disposal yang memengaruhi Sungai Prukut. Saat ini telah dilakukan pengelolaan sumber mata air di sekitar lokasi proyek.
Pasalnya, sumber mata air tersebut bermuara ke Sungai Prukut yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Cilongok untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pertanian, perikanan dan industri tahu.
Dilansir dari situs resmi Kementerian ESDM, Selasa (18/4), investasi yang telah dikeluarkan oleh PT Sejahtera Alam Energy (SAE) untuk mengembangkan WKP Baturaden sampai dengan akhir 2016 sebesar USD 13.206.381.
PT SAE juga telah melakukan program pemberdayaan masyarakat seperti perekrutan tenaga kerja lokal untuk pengembangan proyek PLTP Baturaden.
Selain itu, juga telah dilakukan pelebaran dan perbaikan jalan dan jembatan untuk mendukung proyek tersebut serta suplai air bersih untuk kebutuhan masyarakat.
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Yunus Saefulhak pada Kamis (13/4) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyumas.
Berkaitan dengan pengembangan proyek PLTP Baturaden, Pemerintah Kabupaten Banyumas sangat mendukung dan berharap dalam pengusahaannya harus memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan panas bumi.
Yunus Saefulhak, menyampaikan bahwa proyek PLTP Baturaden ini merupakan proyek strategis yang harus dikawal dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional.
“Mengingat proyek PLTP Baturaden berada di pegunungan dan dikelilingi oleh tebing yang curam, kegiatan yang dilakukan harus mengutamakan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL),” jelas dia.
Reporter : Sam