Eksplorasi.id – PT Cirebon Energi Prasarana menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon Unit II di kawasan Kanci beroperasi akhir 2020.
Presiden Direktur PT Cirebon Energi Prasarana Heru Dewanto mengatakan, saat ini pekerjaan awal sudah dimulai, seperti pemasangan lahan, pemasaran, jalan akses, desain dan uang muka ke manufacturing serta izin mendirikan bangunan sudah diperoleh tahun lalu.
“Target operasi 2020 akhir. PLTU Cirebon Unit II nantinya akan berkapasitas 1.000 megawatt (MW). Dana untuk pembangunannya berasal dari sindikasi bank internasional seperti dari Jepang dan Korea Selatan,” kata dia di Bandung, Selasa (14/3).
Heru menjelaskan, nilai investasi PLTU Cirebon Unit II sekitar USD 2,2 miliar atau setara Rp 28,6 triliun (kurs Rp 13.000), dengan komposisi loan (pinjaman) sekitar 75 persen dan ekuiti 25 persen.
“PLTU Cirebon Unit II ramah lingkungan karena menggunakan teknologi batubara bersih atau supercritical technology untuk Unit I dan sudah beroperasi. Lalu untuk Unit II kami gunakan teknologi batubara lebih bersih lagi, yakni ultra supercritical,” ujar dia.
Di Indonesia, Heru menjelaskan, baru ada dua unit pembangkit listrik yang menggunakan teknologi batubara bersih, salah satunya PLTU Cirebon. “Lainnya belum pakai, artinya dari segi lingkungan kami tidak ada masalah,” katanya.
Antara