Eksplorasi.id – Polres Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, segera memeriksa pihak perusahaan pemilik kolam tambang maut yang telah menewaskan dua pelajar Samarinda.
“Kami akan memanggil kepala teknik tambang perusahaan, terkait keamanan dan pengamanan lubang tambang, menyusul tewasnya dua pelajar di kolam bekas tambang tersebut,” ujar Kapolres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Besar Handoko yang dihubungi dari Samarinda.
Pada Rabu (23/3) sekitar pukul 15.00 Wita, dua pelajar SMKN 2 Samarinda, dilaporkan tenggelam di kolam bekas tambang milik PT BBE di Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
Kedua pelajar yang tenggelam tersebut yakni, Noval Fajar (16) warga Pangeran Suryanata RT 14 Samarinda dan Diki Aditya Pratama (16) warga Jalan Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
“Kedua pelajar tersebut berangkat bersama empat rekannya. Jadi, sepulang dari sekolah mereka pergi ke kolam bekas tambang tersebut dan sesampai di kolam bekas tambang itu, Diki langsung turun namun ternyata dia tidak bisa berenang sehingga langsung tenggelam. Mengetahui rekannya minta tolong, Noval langsung terjun namun dia juga ternyata tidak bisa berenang sehingga ikut tenggelam,” katanya.
“Keempat rekan korban sudah kami mintai keterangan sementara dari pihak perusahaan akan segera kami panggil,” ujar Handoko.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, Darmansyah menyatakan, jasad kedua pelajar SMKN Samarinda tersebut berhasil ditemukan pada Rabu malam.
Jasad Naval Fajar kata Darmansyah, ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian pada Rabu malam sekitar 23.00 Wita.
Sementara, jasad Diki Aditya tambahnya, ditemukan sekitar lima meter dari lokasi tenggelamnya pelajar SMKN 2 Samarinda tersebut pada pukul 24.15 Wita.
“Kedua pelajar yang dinyatakan tenggelam di kolam bekas tambang itu, berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi sudah dalam kondii meninggal,” kata Darmansyah.
Eksplorasi | Antara | Ponco