• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 2, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Posisi Baru di Pertamina, Ahmad Bambang Akan Jabat Posisi Wadirut?

by Eksplorasi.id
20 Oktober 2016
in BERITA
1
Juli 2016, Pertamina Jamin Harga BBM Tak Naik

Ahmad Bambang | Foto : Istimewa

0
SHARES
191
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Jajaran manajemen PT Pertamina (Persero) dikabarkan akan membentuk jabatan baru, yaitu posisi wakil direktur utama (wadirut).

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang | Foto : Istimewa
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang | Foto : Istimewa

Informasi adanya posisi baru tersebut diperoleh Eksplorasi.id dari sumber terpercaya yang enggan disebut namanya. “Info ini A1 (valid). Posisi wadirut diadakan ketika Dwi Soetjipto selaku dirut sedang ada di luar negeri,” kata sumber di Jakarta, Selasa (9/8).

Sumber mengungkapkan, adanya posisi wadirut itu kabarnya sudah disetujui oleh dewan komisaris. “Nama yang diajukan adalah Ahmad Bambang yang kini duduk sebagai direktur Pemasaran. Katanya minggu depan pelantikannya,” ungkap sumber.

Menurut sumber, jika jabatan wadirut itu jadi direalisasikan, maka hal itu bisa semakin menambah beban keuangan Pertamina, terutama terkait soal komponen gaji kepada jajaran direksi.

“Saat ini tujuh orang direksi di Pertamina saja sudah lumayan memakan biaya komponen gaji. Publik sudah tahu gaji direksi Pertamina itu besar-besar. Ini akan ditambah lagi dengan beban satu posisi baru,” jelas sumber.

Baca juga: http://eksplorasi.id/ahmad-bambang-akan-gantikan-dwi-soetjipto-sebagai-dirut-pertamina/

Saat ini posisi direksi Pertamina diisi oleh Dwi Soetjipto (dirut), Syamsu Alam (direktur Hulu), Yenni Andayani (direktur Gas, Energi Baru dan Terbarukan), Rachmad Hardadi (direktur Pengolahan), Ahmad Bambang (direktur Pemasaran), Arief Budiman (direktur Keuangan), dan Dwi Wahyu Daryoto (direktur SDM dan Umum).

Sejumlah komisaris yang coba dikonfirmasi oleh Eksplorasi.id belum memberikan jawaban, seperti Edwin Hidayat Abdullah dan Widhyawan Prawiraatmadja.

Pesan singkat SMS (short message service) yang dikirim via ponsel ke Edwin Hidayat hingga berita ini diturunkan belum dibalas.

Begitu pula dengan pesan whatsapp messenger yang dikirim ke Widhyawan Prawiraatmadja. Dia hanya menjawab, “Mohon maaf saya masih di pesawat. Besok di Jakarta kita bisa kontak-kontak lagi. Salam.”

Eksplorasi.id juga telah mengirim pesan serupa ke Syamsu Alam selaku direktur Hulu dan juru bicara Pertamina Wianda Pusponegoro apakah keduanya mengetahui perihal tersebut, namun keduanya hingga kini belum memberikan jawaban.

Kontroversi
Nama Ahmad Bambang belakangan ini memang sering diperbincangkan, dan kerap menimbulkan kontroversi. Belum lama ini, dia juga diisukan akan menggantikan posisi Dwi Soetjipto sebagai dirut.

Masuknya nama Ahmad Bambang ke bursa pengganti Dwi Soetjipto dikarenakan konon adanya ‘campur tangan’ dari Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno.

Nama Ahmad Bambang masuk karena diduga dia merupakan orang dekat dari Ari Hernanto Soemarno yang merupakan kakak kandung dari Rini Soemarno.

Ahmad Bambang beberapa waktu juga pernah diminta untuk dicopot oleh mantan Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri.

Pada medio Mei 2015, Faisal meminta Ahmad Bambang dicopot karena terkait persoalan kebijakan yang salah dan fatal menyangkut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Saya minta satu aja, Ahmad Bambang itu diganti karena sudah berkali melakukan banyak kesalahan yang fatal. Karena Itu sudah keterlaluan,” ujar Faisal di Jakarta, Minggu (17/5/2015).

Kemudian kasus lainnya, adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Laporan Keuangan Pertamina tahun 2015 soal kelebihan pendapatan dari penjualan solar bersubsidi.

Versi BPK, kelebihan pendapatan disebabkan karena pemerintah menetapkan harga jual eceran solar bersubsidi lebih tinggi dari harga keekonomiannya. Sementara pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 1.000 per liter untuk bahan bakar jenis ini.

Kala itu, imbuh sumber, Ketua BPK Harry Azhar Aziz pernah berkomentar bahwa penetapan harga jual solar bersubsidi yang lebih tinggi dari harga dasar termasuk pajak membuat keuntungan Pertamina bertambah. Hal ini membuat Pertamina meraup keuntungan hingga Rp 3,1 triliun.

“Sampai saat ini, pemerintah masih belum menentukan status dana tersebut,” ujar Harry saat menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dalam Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (2/6).

Reporter : Aditya

Tags: Ahmad BambangWadirut Pertamina
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Gagal Paham soal Blok Masela, CERI Sarankan Amien Sunaryadi Segera Dicopot

Archanda Dikabarkan Akan Segera Copot Amien Sunaryadi

Comments 1

  1. Ping-balik: Rencana Perubahan Struktur di Pertamina, ‘Kudeta Merangkak’ Singkirkan Dwi Soetjipto? | Eksplorasi.id

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Tanpa APBN, PGN Tambah Sambungan Gas Bumi ke 8.158 Rumah

Tanpa APBN, PGN Tambah Sambungan Gas Bumi ke 8.158 Rumah

8 tahun ago
Menteri Archandra: Saya Warga Negara Indonesia

Freeport Ajukan Syarat Seabrek, Wamen ESDM: Tidak Ada Negosiasi Lagi!

8 tahun ago

Sering Dibaca

  • Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jonan Akan Wajibkan SPBU Milik Asing Jual BBM dengan Satu Harga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Melimpah Batubara di Kolaka Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangun Infrastruktur Energi, Pertamina Alokasikan Dana Rp 2 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • LPS Jamin Indonesia Tidak Alami Krisis Moneter 2 Juni 2025
  • PINTU Rilis Program yang Berikan Insentif ke Pengguna Aplikasii 2 Juni 2025
  • LPS Sebut Masih Miliki Dana Cadangan Rp255 Triliun untuk Menjamin Simpanan Nasabah Bank 31 Mei 2025
  • Indodax Himbau Investor Agar Tetap Tenang Ditengah Anjloknya Harga Bitcoin 31 Mei 2025
  • Gitar Indonesia 'Curi' Perhatian di Pameran Sound Messe Osaka 2025 30 Mei 2025
  • Indonesia-Prancis Tanda Tangani Kerja Sama Penguatan Ekonomi Kreatif 28 Mei 2025
  • BP Tapera Sebut Penyaluran KPR FLPP Telah Mencapai 95.874 Unit Rumah Bersubsidi 28 Mei 2025
  • BEI Gandeng Influencer Gaet Generasi Z 28 Mei 2025
  • DAIKIN Buka Rekrutmen Skala Besar untuk 2,500 Tenaga Lokal di Pabrik Terbarunya 28 Mei 2025
  • Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp645 Miliar Pada Kuartal Pertama 2025 28 Mei 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In