Eksplorasi.id – Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri ESDM Sudirman Said, hari Rabu, (6/4) meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Daruba di Desa Juanga, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
Dari hasil peninjauan, diketahui bahwa sistem otomatis PLTS Daruba yang berkapasitas 600 KW mengalami mengalami kendala, sehingga harus dioperasikan secara manual. Selain itu, jumlah petugas yang menangani PLTS Daruba juga terbatas.
Presiden mengingatkan perlunya menambah sumber daya manusia (SDM) agar PLTS Daruba dapat beroperasi dengan baik. “Sebesar ini yang menangani hanya satu orang. Peralatan sebesar dan sebanyak itu, hanya satu orang (yang menangani),” ujar Presiden.
Sementara itu, Menteri ESDM, Sudirman Said menjelaskan bahwa pulau-pulau terluar seperti Morotai dan banyak pulau lainnya harus dibuat standar yang berbeda dari pulau-pulau besar. “Kemarin Bapak Presiden mengingatkan supaya aspek pemeliharaan diperhatikan. Saya kira daerah-daerah yang agak remote, seperti morotai dan banyak lagi lainnya, harus dibuat standar yang berbeda dari pulau besar. Harus ada mitra yang bisa diajak diskusi, tidak bisa dengan standar umum. Ditambah orangnya,” jelas Sudirman.
Walaupun jumlah masyarakat yang dilayani tidak besar, ungkap Sudirman, namun saat terjadi permasalahan, letak yang jauh akan menjadi kendala tersendiri sehingga tidak bisa langsung ditangani. “Karena jarak, ketika ada informasi mengenai kebutuhan pemeliharaan pasti tidak bisa langsung direspon. Aspek persediaan suku cadang dan regular checking menjadi aspek yang penting. Bisa dipahami mengapa Presiden menekankan pentingnya aspek pemeliharaan, terutama daerah terpencil seperti (morotai) ini,” lanjutnya.
Terkait jumlah SDM dan teknisi yang minim di daerah terluar seperti Morotai, Sudirman menjelaskan bahwa ke depan pembangkit seperti di Daruba ini akan banyak dibangun, sehingga perlu menggandeng perguruan tinggi untuk membantu menyelesaikan kendala yang ada.
“PLN pasti punya sistem, punya outsource, penyedia jasa. Tapi betul, menjadi program kita untuk melatih dan memperbanyak SDM yang memahami pemeliharaan. Ini akan masif, dibangun dimana-mana. Sudah waktunya kita bicara dengan kampus setempat untuk mendidik teknisi-teknisi supaya tenaga pemeliharaan makin banyak,” tutup Sudirman.
Eksplorasi | Detik | Aditya