Eksplorasi.id – Perusahaan migas asal Rusia, Rosneft Oil Company, ternyata pernah memberikan sebuah paket hadiah kepada Presiden Joko Widodo. Paket itu diberikan Rosneft ke Jokowi melalui PT Pertamina (Persero).
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Darmansjah Djumala mengatakan, paket tersebut terdiri atas tiga macam benda, namun diberikan tidak dalam waktu yang bersamaan. Paket itu adalah, lukisan, tea set, dan plakat.
“Saya datang kemari dalam rangka memenuhi instruksi Bapak Presiden untuk menyerahkan satu paket gift dari sebuah perusahaan swasta dari Rusia yang kami terima beberapa waktu lalu melalui pihak ketiga, perusahaan minyak di Indonesia yaitu Pertamina,” kata dia di kantor KPK, Jakarta, Jumat (28/10).
Darmansjah menjelaskan, ketiga paket itu yang kemudian dilaporan kepada Ketua KPK Agus Rahardjo. Dia menjelaskan, sejumlah paket tersebut diberikan secara berkala, yakni sejak kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia.
Menurut Darmansjah, Presiden Jokowi diketahui pernah melakukan pertemuan dengan CEO Rosneft Igor Sechin pada 20 Mei lalu di Hotel Radisson Blu, Sochi, Rusia.
“Namun saat ini benda-benda tersebut, gift-nya sudah ada di KPK dan kami akan mengikuti prosedur yang berlaku di KPK. Sudah kita sampaikan tadi,” jelas dia.
Sekedar informasi, diketahui Pertamina dan Rosneft telah meneken perjanjian untuk membentuk Joint Venture Company (JVC) alias ‘perusahaan patungan’ untuk mengerjakan proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban, Jawa Timur.
Pertamina memiliki 55 persen kepemilikan di JVC sedangkan Rosneft 45 persen. Saat ini, proyek Kilang Tuban sedang dalam tahap basic feasibility studies (BFS).
CEO Rosneft Igor Sechin pernah berkomentar, Final Investment Decision (FID) untuk proyek ini akan dibuat setelah melalui BFS, basic engineering design (BED), dan front end engineering design (FEED).
Versi Igor, kerja sama dengan Pertamina tidak hanya menguntungkan kedua perusahaan, tapi sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia.
Baca juga :
Rencananya, kapasitas produksi GRR Tuban akan mencapai 300 ribu barel per hari (bph). Selain perjanjian pembentukan JVC untuk proyek GRR Tuban, Pertamina dan Rosneft juga meneken Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja sama pengembangan aset hulu migas offshore maupun onshore di Rusia.
Reporter : Ponco S