Eksplorasi.id – Penurunan harga minyak dunia membuat perusahaan-perusahaan migas yang menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Indonesia memperketat pengeluaran besar-besaran. Kegiatan pengeboran eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru berkurang drastis sejak 2014.
Sebagai pembanding, pada 2011 ada 107 pengeboran sumur eksplorasi, 34 di antaranya sukses menemukan cadangan. Lalu di 2012 ada 106 pengeboran, dan 39 memperoleh cadangan. Di 2013 terealisasi 101 pengeboran, dan 26 sukses. Pada 2014 ada 83 pengeboran, dan 25 menemukan cadangan.
“Penurunan rata-rata, decline sumur di Indonesia, di atas 20% per tahun. Makanya kita harus melakukan sesuatu,” kata Wiratmaja, dalam diskusi di Gedung Migas, tutur Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, Selasa (26/4).
Insentif yang sudah diberikan pemerintah saat ini adalah penghapusan pajak bumi dan bangunan (PBB) selama masa eksplorasi. Kemudian yang sedang disiapkan adalah penghapusan pajak-pajak lainnya dan perpanjangan masa eksplorasi.Misalkan selama masa eksplorasi KKKS nggak kena pajak PBB, pajak impor peralatan, dan sebagainya. Sekarang baru PBB saja (yang sudah dibebaskan), pungkasnya.
Eksplorasi | Detik | Aditya