Eksplorasi.id – Proyek pengembangan Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akan memiliki multiplier effect bagi masyarakat setempat dengan menyerap sekitar 6.000 pekerja lokal pada masa puncak proyek.
Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Adriansyah usai peletakan batu pertama pengembangan JTB menjelaskan, pada saat konstruksi teknik proyek JTB akan mempekerjakan 6.000 tenaga lokal di Bojonegoro dan sekitarnya.
“Komitmen kami untuk bisa berkontribusi mendorong perekonomian daerah salah satunya adalah dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat,” kata dia, Senin (25/9).
Dia menambahkan, untuk Early Civil Work (ECW), saat ini terdapat sekitar 200 orang unskill labour. Sejalan dengan makin padatnya, imbuh Adriansyah, pengerjaan proyek JTB di masa mendatang, kebutuhan tenaga kerja lokal juga akan semakin meningkat.
“Ini pekerja langsung, belum termasuk tenaga kerja tidak langsung yang mendukung program ini. Proyek ini semakin bermanfaat untuk menggerakkan perekonomian daerah,” ujar dia.
Adapun untuk memenuhi tenaga kerja profesional, lanjut Adriansyah PEPC, telah mengadakan sertifikasi tenaga kerja migas 175 orang, di mana 170 orang telah terserap di Proyek Banyu Urip. Tenaga ahli Migas lainnya adalah yang mempunyai sertifikasi welding sebanyak 20 orang.
Melalui tenaga kerja bersertifikasi ini, PEPC optimistis proyek JTB akan bisa produksi 2021 dan dapat mempercepat utilisasi pipa Gresik–Semarang serta pemanfaatan gasnya bisa diperluas.
Proyek yang memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34 persen, kapasitas pemrosesan gas 330 MMscfd dan produksi 172 MMscfd ini memang membutuhkan tenaga kerja profesional secara selektif.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menerangkan, bila lapangan gas yang membutuhkan investasi USD 1.547 miliar ini berjalan dengan lancar, Pertamina berharap proyek-proyek yang sempat tertunda dan keekonomiannya diragukan akan kembali berjalan satu persatu.
“Selain menyerap tenaga kerja langsung, proyek ini nantinya juga akan menciptakakan lapangan kerja baru di berbagai industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan akan mengurangi angka pengangguran,” jelas dia.
Reporter : Sam