Eksplorasi.id – Proyek minyak dan gas bumi (migas) laut dalam atau IDD (Indonesia Deepwater Development) mulai ada kemajuan. Salah satu lapangan gas yang termasuk dalam pengembangan IDD yakni Lapangan Bangka mulai memasuki tahap produksi. Lapangan Bangka adalah satu dari 5 lapangan gas yang akan dikembangkan dalam proyek IDD ini. Keempat lapangan lainnya adalah Lapangan Gehem, Gendalo, Maha, dan Gandang. Kelimanya tergabung dalam 4 kontrak bagi hasil oleh Chevron Indonesia Company di Selat Makassar.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, Lapangan migas Bangka yang dioperatori Chevron Indonesian Company sudah masuk dalam tahap poduksi sejak 17 Agustus 2016. Deputi Bidang Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan Haji menyebutkan, saat ini dalam tahap peningkatan produksi awal atau ramp up. SKK Migas memroyeksikan produksi Lapangan Bangka secara optimal akan terjadi pada September mendatang.
”Sejak 17 Agustus, masih ramp up. Fullnya September Insha Allah,” kata Muliawan, di Kantor Kementerian Kelautan Perikanan, Jakarta, Senin (22/8).
Selain itu saat ini SKK Migas juga sedang membahas peruntukan produksi gas dari Lapangan Bangka. Kemungkinan paling besar, menurut Muliawan, hasil dari produksi gas Lapangan Bangka akan dialirkan ke Bontang, Kalimantan Timur untuk kemudian diolah. “Masih dibicarakan. Ke Kalimantan ya, ke Bontang kan ada industri juga,” ujar Muliawan.
Dikutip di laman resmi Chevron Indonesia, perusahaan migas raksasa asal Amerika Serikat ini memiliki 62 persen kepemilikan di proyek Bangka. Proyek ini termasuk koneksi subsea ke unit produksi terapung (FPU) dan telah memiliki rancangan berkapasitas 115 juta kaki kubik gas alam dan 4.000 barel kondensat per hari. Keputusan Investasi Final (FID) untuk IDD telah dicapai pada 2014, setelah menerima persetujuan pemerintah. Chevron memulai proyek ini dengan mengebor dua sumur pengembangan di semester kedua 2014.
Reporter: Bobby
Caption: Istimewa