Eksplorasi.id – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 250 Megawatt (MW) di Pekanbaru sedang dalam proses tender lelang pengadaan barang dan jasa di kantor PT PLN pusat. “Dari info yang saya dapat ada delapan perusahaan lolos dalam proses praqualifikasi (PQ),” kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus di Pekanbaru, ditulis Senin (8/8).
Firdaus menjelaskan, usai proses PQ maka selanjutnya saat ini lelang berlanjut ke penyampaian berkas penawaran. “Diperkirakan akhir Agustus atau awal September ini sudah diperoleh pemenangnya,” ujar dia.
Menurut dia, lelang ini sempat mundur karena adanya perubahan regulasi dari PLN. Seharusnya, lelang sudah harus selesai Agustus 2015 dan Desember 2015 sudah berjalan namun batu terlaksana 2016 “Kami berharap tidak ada kendala lagi sehingga Desember 2016 sudah mulai dibangun,” tegas Firdaus.
Ia yakin proyek PLTG 250 MW ini segera terealisasi sehingga krisis listrik yang terjadi selama ini di Pekanbaru dan Riau umumnya bisa teratasi. “Jadi kami yakin PLTG segera dibangun, karena Pekanbaru masuk dalam program nasional 35.000 MW,” katanya.
Firdaus menambahkan, investasi PLTG 250 MW ini akan menelan dana Rp 4 triliun dan diharapkan beroperasi dua tahun dari sekarang. Menurutnya, PLTG yang ditargetkan selesai tahun 2018 ini juga dibangun tidak jauh dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
“Kalau keduanya selesai, yakni PLTU sebesar 2 X 110 MW dan PLTG 250 MW maka krisis listrik Pekanbaru dan Riau umumnya bisa tuntas,” katanya.
Sebelumnya, Direktur PD Pembangunan Pekanbaru Heri Susanto mengakui kalau pihaknya ikut lelang pembangunan PLTG tersebut. “Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari administrasi hingga Sumber Daya Manusia (SDM) untuk lelang pembangunan PLTG. Insya Allah kita bisa memenangkannya,” kata Heri kala itu saat masih menjabat.
Heri menjelaskan, PD Pembangunan Pekanbaru menggandeng PT Indojaya Nusantara Investama untuk ikut lelang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG ) kapasitas 420 MW di Tenayan Raya.
Indojaya akan menanggung semua biaya pembangunan proyek senilai Rp4 triliun. Proyek PLTG ini menempati luasan lahan 10 hektare. Oleh karena itu pembangunan PLTG ini tak akan merogoh dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru. “Karena kami tidak memiliki dana,” kata Heri Susanto.
Agar bisa memudahkan jalinan kerja sama, kedua perusahaan ini akan membangun perusahaan patungan bernama PT Sarana Pekanbaru Energi. Pembagian sahamnya, 90 persen merupalan milik Indojaya Nusantara Investama dan sisanya 10 persen milik PD Pembangunan.
Heri Susanto yang ditunjuk sebagai Direktur PT Sarana Pekanbaru Energi ini mengaku, perusahaan patungan tersebut sudah mengajukan izin kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Eksplorasi | Ant | Juta