• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 2, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Proyek Rp 650,55 Triliun Milik Perusahaan AS Mesti ‘Diamankan’ Duet Jonan-Archandra

by Eksplorasi.id
17 Oktober 2016
in BERITA
0
Proyek Rp 650,55 Triliun Milik Perusahaan AS Mesti ‘Diamankan’ Duet Jonan-Archandra

Illustration. | Credit : Special.

0
SHARES
64
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Ignasius Jonan dan Wakil Menteri Arcandra Tahar sebagai menteri dan wakil menteri ESDM dihadapkan pada persoalan berat menyangkut keberlangsungan perusahaan migas dan tambang asal Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di Tanah Air.

Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Patung Liberty | Foto : Istimewa
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Patung Liberty | Foto : Istimewa

Hal itu diungkapkan oleh Ferdy Hasiman, peneliti dari Alpha Research Database Indonesia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (16/10).

Dia menjelaskan, sejumlah proyek milik perusahaan asal Negeri Paman Sam yang perlu menjadi fokus utama orang nomor satu dan dua di Kementerian ESDM misalnya proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).

Proyek IDD dikembangkan oleh Chevron Indonesia Company (Cico) di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur.

Kemudian, pengembangan Blok East Natuna yang di dalamnya ada ExxonMobil. Lalu ada juga perpanjangan kontrak dan investasi underground di Grasberg, Papua oleh PT Freeport Indonesia.

“Total nilai proyek tiga perusahaan itu sangat fantastis, bisa mencapai USD 50 miliar atau setara Rp 650,55 triliun (kurs Rp 13.011). PT FI misalnya akan menggelontorkan dana hingga USD 2,5 miliar untuk pembangunan smelter di Gresik. Itu belum termasuk pembangunan tambang underground,” jelas dia.

Di satu sisi, jelas dia, perlambatan sejumlah proyek migas akan sangat berpengaruh pada defisit minyak dan gas. Menurut Ferdy, percepatan proyek-proyek besar tersebut akan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Khusus sektor migas, terang Ferdy, pemerintah saat ini dihadapkan pada sejumlah defisit. Pendapat dia, defisit bisa dicegah jika proyek-proyek gas berskala besar beroperasi secara komersial sesuai jadwal.

“Kita lihat saja pada 2014. Nilai impor gas alam  Indonesia sudah di atas USD 3 miliar. Ini tentu jangan dianggap sepele, karena tren peningkat impor gas kita cukup mencemaskan,” ungkap dia.

Sekedar ilustrasi, pada 2003, impor gas hanya USD 21,5 juta, tetapi pada 2010 membengkak menjadi USD 863 juta, meningkat USD 1,4 miliar (2011), USD 3,08 miliar (2012) dan naik lagi akhir 2013, menjadi USD 3,21 miliar.

Reporter : Diaz

Tags: Amerika SerikatArchandra TaharheadlineIgnasius Jonanmigastambang
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Pertamina EP Cepu Catat Kenaikan Produksi Minyak 64 Persen

Pertamina EP Cepu Catat Kenaikan Produksi Minyak 64 Persen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

4 Modus Pencurian Listrik yang Merugikan PLN

Perusahaan Inggris Kucurkan Rp 434,4 Miliar Bangun Depot Listrik di Jakarta

9 tahun ago
Rekind Dapat Proyek dari Pertamina Senilai Rp 1,67 Triliun

Rekind Dapat Proyek dari Pertamina Senilai Rp 1,67 Triliun

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    Tambang Emas Bombana Hanya Miskinkan Warga Setempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jonan Akan Wajibkan SPBU Milik Asing Jual BBM dengan Satu Harga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Melimpah Batubara di Kolaka Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangun Infrastruktur Energi, Pertamina Alokasikan Dana Rp 2 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • LPS Jamin Indonesia Tidak Alami Krisis Moneter 2 Juni 2025
  • PINTU Rilis Program yang Berikan Insentif ke Pengguna Aplikasii 2 Juni 2025
  • LPS Sebut Masih Miliki Dana Cadangan Rp255 Triliun untuk Menjamin Simpanan Nasabah Bank 31 Mei 2025
  • Indodax Himbau Investor Agar Tetap Tenang Ditengah Anjloknya Harga Bitcoin 31 Mei 2025
  • Gitar Indonesia 'Curi' Perhatian di Pameran Sound Messe Osaka 2025 30 Mei 2025
  • Indonesia-Prancis Tanda Tangani Kerja Sama Penguatan Ekonomi Kreatif 28 Mei 2025
  • BP Tapera Sebut Penyaluran KPR FLPP Telah Mencapai 95.874 Unit Rumah Bersubsidi 28 Mei 2025
  • BEI Gandeng Influencer Gaet Generasi Z 28 Mei 2025
  • DAIKIN Buka Rekrutmen Skala Besar untuk 2,500 Tenaga Lokal di Pabrik Terbarunya 28 Mei 2025
  • Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp645 Miliar Pada Kuartal Pertama 2025 28 Mei 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In