• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juli 21, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Proyek Rp 650,55 Triliun Milik Perusahaan AS Mesti ‘Diamankan’ Duet Jonan-Archandra

by Eksplorasi.id
17 Oktober 2016
in BERITA
0
Proyek Rp 650,55 Triliun Milik Perusahaan AS Mesti ‘Diamankan’ Duet Jonan-Archandra

Illustration. | Credit : Special.

0
SHARES
65
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Ignasius Jonan dan Wakil Menteri Arcandra Tahar sebagai menteri dan wakil menteri ESDM dihadapkan pada persoalan berat menyangkut keberlangsungan perusahaan migas dan tambang asal Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di Tanah Air.

Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Patung Liberty | Foto : Istimewa
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Patung Liberty | Foto : Istimewa

Hal itu diungkapkan oleh Ferdy Hasiman, peneliti dari Alpha Research Database Indonesia, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (16/10).

Dia menjelaskan, sejumlah proyek milik perusahaan asal Negeri Paman Sam yang perlu menjadi fokus utama orang nomor satu dan dua di Kementerian ESDM misalnya proyek Indonesia Deepwater Development (IDD).

Proyek IDD dikembangkan oleh Chevron Indonesia Company (Cico) di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur.

Kemudian, pengembangan Blok East Natuna yang di dalamnya ada ExxonMobil. Lalu ada juga perpanjangan kontrak dan investasi underground di Grasberg, Papua oleh PT Freeport Indonesia.

“Total nilai proyek tiga perusahaan itu sangat fantastis, bisa mencapai USD 50 miliar atau setara Rp 650,55 triliun (kurs Rp 13.011). PT FI misalnya akan menggelontorkan dana hingga USD 2,5 miliar untuk pembangunan smelter di Gresik. Itu belum termasuk pembangunan tambang underground,” jelas dia.

Di satu sisi, jelas dia, perlambatan sejumlah proyek migas akan sangat berpengaruh pada defisit minyak dan gas. Menurut Ferdy, percepatan proyek-proyek besar tersebut akan berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Khusus sektor migas, terang Ferdy, pemerintah saat ini dihadapkan pada sejumlah defisit. Pendapat dia, defisit bisa dicegah jika proyek-proyek gas berskala besar beroperasi secara komersial sesuai jadwal.

“Kita lihat saja pada 2014. Nilai impor gas alam  Indonesia sudah di atas USD 3 miliar. Ini tentu jangan dianggap sepele, karena tren peningkat impor gas kita cukup mencemaskan,” ungkap dia.

Sekedar ilustrasi, pada 2003, impor gas hanya USD 21,5 juta, tetapi pada 2010 membengkak menjadi USD 863 juta, meningkat USD 1,4 miliar (2011), USD 3,08 miliar (2012) dan naik lagi akhir 2013, menjadi USD 3,21 miliar.

Reporter : Diaz

Tags: Amerika SerikatArchandra TaharheadlineIgnasius Jonanmigastambang
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Pertamina EP Cepu Catat Kenaikan Produksi Minyak 64 Persen

Pertamina EP Cepu Catat Kenaikan Produksi Minyak 64 Persen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Hore, tarif listrik tidak naik hingga Juni 2021

Hore, tarif listrik tidak naik hingga Juni 2021

4 tahun ago
Saudi Jual Minyak ke AS Lebih Murah daripada ke Eropa

Kementerian ESDM Berharap Peserta Tender Delapan Klaster Kilang Mini Investor Lokal

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Gunakan Alat Deteksi Untuk Melacak Pencurian Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memprihatinkan, Ribuan Desa di NTT Belum Teraliri Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sembilan Tahun Menjabat, Hendi Prio Bikin Aset PGN Melonjak Rp 67,35 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Perkuat Kinerja Wujudkan Visi PU608, Kementerian PU Lantik 520 Pejabat 21 Juli 2025
  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
  • Polytron Akselerasi Produksi Mobil Listrik di Fasilitas PT Handal Indonesia Motor Purwakarta 18 Juli 2025
  • Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Dorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia 17 Juli 2025
  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Besar dengan Produsen Baterai CATL 17 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In