Eksplorasi.id – Perusahaan tambang batu bara PT Bharinto Ekatama yang arealnya berada di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dan Kutai Barat, Kalimantan Timur seluas 22.000 hektare mengurangi produksi batu bara akibat pengaruh ekonomi global.
“Kami bersyukur ditengah kondisi ekonomi yang turun, perusahaan masih bisa eksis meski harus mengurangi produksi tahun 2015 dari 3 juta ton, tahun 2016 ini menjadi 2,1 juta metrik ton saja,” Kepala Teknik Tambang PT BEK, Prayono Suryadi saat melakukan buka bersama dengan pemerintah Kabupaten Barito Utara, di Muara Teweh, Minggu.
Menurut dia, saat ini harga batu bara sangat jauh dibandingkan dengan harga batu bara bara tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari adanya kondisi ekonomi secara global, permintaan menurun, selain itu juga permintaan permintaan batu bara dengan kualitas, terutama dengan kandungan sulfurnya yang lebih baik.
Banyak sekali perusahaan-perusahaan kecil yang tidak sanggup lagi beroperasi (tutup) akibat kondisi tersebut. Bahkan sejumlah perusahaan tambang yang kecil sudah tidak bisa beroperasi lagi dengan kondisi saat ini, karena biaya operasional yang cukup mahal tidak seimbang dengan harga jualnya.
“Dalam kondisi ini ada hikmah yang dapat diambil, pihak perusahaan banyak melakukan inovasi-inovasi yang dulunya tidak terpikirkan dengan kondisi seperti sekarang ini kami harus pandai-pandai juga untuk menjalankan aktivitas sehingga tetap bisa jalan. Untuk itu kami banyak melakukan inovasi-inovasi dan tentunya juga mengurangi biaya-biaya yang belum perlu,” kata dia.
Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera memberikan kontribusi yang lebih banyak lagi di Kabupaten Barito Utara.
“Untuk itu, kami mohon doa dan dukungan Bupati Barito Utara Nadalsyah sehingga niat kami bisa segera terealisasi,” ujarnya.
Sementara Bupati Barito Utara Nadalsyah mengatakan bahwa sektor pertambangan sudah sejak lama berperan penting dalam menopang perekonomian rakyat di Kalimantan Tengah khususnya di Kabupaten Barito Utara, guna mengoptimalkan potensi yang ada, pemerintah daerah a melaksanakan berbagai upaya agar usaha disektor pertambangan dapat lebih maju dan berkembang pesat di daerah ini.
“Kami berharap dengan kehadiran investor pertambangan akan memberikan dampak berlipat atau multiplier effeck yang positif terhadap pembangunan di wilayah ini terutama wilayah areal tambang,” kata Nadalsyah.
Multiplier effeck yang dimaksudkan Bupati Barito Utara Nadalsyah adalah akan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat dengan terciptanya lapangan kerja. Terciptanya pusat-pusat perkekonomian baru sehingga terdapat peluang diversivikasi bidang usaha bagi masyarakat baik sektor barang dan jasa.
Peningkatan tingkat pendidikan masyarakat. Membantu pemerintah dalam pembangunan sarana prasarana dengan terbukanya keterisolasian wilayah. Terbagunnya pusat industri yang dapat berkontribusi bagi pendapatan daerah.
“Kami berharap perusahaan untuk melaksanakan program pembangunan sosialnya (CSR) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat diwilayah ini, meskipun seperti yang kita ketahui bersama dalam beberapa tahun terakhir ini usaha pertambangan batu bara mengalami kelesuan akibat harga jualnya yang rendah, sehingga banyak karyawan perusahan yang di rumahkan,” ujar Nadalsyah.
Eksplorasi | Ant | Aditya