Eksplorasi.id – PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menjajaki sektor energi dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Sumatra Barat.
Pembangunan pembangkit listrik ini dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan PT Brantas Energi.
Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo menjelaskan, PLTMH tersebut berkapasitas 15,6 megawatt. Sebanyak empat titik pembangkit akan dibangun di area dekat Gunung Kerinci.
“Kami sudah tanda tangan project agreement. Kemudian membuat anak usaha PT Liki Energi Nusantara dan PT Rajawali Liki Energi,” jelas Didik pada acara buka puasa bersama di Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Didik mengungkapkan, pembangunan PLTMH ini merupakan langkah perseroan guna turut mengembangkan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).
Selain itu, pembangunan PLTMH ini juga memanfaatkan dua air terjun besar yang memang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik, mengingat di kawasan Sumatra bagian barat kerap mengalami masalah kelistrikan.
Didik mengaku, sebenarnya potensi pembangkit listrik yang bisa diciptakan di kawasan itu mencapai 56 megawatt.
Akan tetapi, karena kedua air terjun yang digunakan sebagai pembangkit listrik berada di kawasan rawan gempa bumi, maka RNI terlebih dahulu mencoba untuk mengoptimalkan kapasitas 15,6 megawatt.
Didik menjelaskan, investasi yang dirogoh RNI untuk pembangunan PLTMH ini mencapai sekira Rp 400 miliar. Diharapkan, pembangunan PLTMH ini bukan hanya mendorong bisnis baru RNI, namun juga inisiasi perseroan dalam pengembangan EBT.
“Ini wujud sinergi BUMN juga. Proyek ini cukup besar dan bagian dari upaya RNI dalam mengembangkan EBT,” ungkap Didik.
Eksplorasi | Aditya