Eksplorasi.id – PT PLN (Persero) akhirnya menunjuk konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojitz sebagai pemenang tender PLTGU Jawa 1 berkapasitas 1.760 MW.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, PLTGU Jawa 1 merupakan pembangkit pertama di Asia yang dilengkapi dengan Floating Storage Regasification Unit (FSRU).
“Fasilitas ini berfungsi sebagai terminal penerimaan gas, di mana gasnya akan disediakan PLN dari Lapangan Tangguh di Papua. Pembangkit ini akan dibangun di Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat,” kata dia Jakarta, Selasa (31/1).
Dia menjelaskan, meskipun hanya satu pembangkit, namun PLTGU Combined Cycle Gas Turbine (CCGT) ini juga tercatat sebagai pembangkit berbasis gas terbesar yang ada di Asia Tenggara.
“Ini juga pembangkit yang terintegrasi dengan FSRU pertama di Asia. Proyek ini sekaligus jadi bukti kerja sama dua BUMN. Pertamina sebagai energi company dan PLN sebagai perusahaan listrik nasional,” ujar dia.
Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso menambahkan, listrik dari pembangkit ini dijual ke PLN dengan harga USD 5,5 sen per kilowatt hour (kWh). Namun, perseroan belum menghitung berapa pengaruh pada tarif listrik ke pelanggan PLN.
“Karena harga gas bergerak terus. Harga USD 5,5 sen per kWh ini asumsinya harga gas USD 5,3 dolar per MMBtu. Gasnya setahun 17 kargo atau 170 juta BTU,” jelas dia.
Sekedar informasi, konsorsium Pertamina terdiri atas kepemilikan saham Pertamina 40 persen, Marubehi Corporation 40 persen, dan Sojitz Corporation 20 persen. Ketiganya kemudian membentuk perusahaan baru yakni PT Jawa Satu Power (JSP).
Reporter : Samsul