Eksplorasi.id – Pembangkit listrik dari energi terbarukan di Indonesia bagian timur menjadi salah satu prioritas utama bagi PT PLN (Persero). Perusahaan ini berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi serta penurunan emisi CO2 bagi lingkungan hidup.
Dalam lawatan Presiden Joko Widodo ke Eropa selama sepekan lalu, PLN telah menandatangani Framework Agreement dengan Savills (UK) Limited dan NV VOGT Singapore Pte.Ltd. Kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Perencanaan Korporat PLN, Nicke Widyawati. Ruang lingkup kerja sama adalah pengembangan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa wilayah Indonesia bagian timur, dengan total kapasitas 150 MWp.
PLTS akan mengoptimalkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) baik peralatan, perakitan, maupun jasa operasi dan pemeliharaan. “Konsentrasi kami yakni untuk melakukan peningkatan rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur, dengan mengedepankan pemanfaatan dari energi baru terbarukan. Tidak hanya itu kami juga mendorong untuk penggunaan TKDN disegala lini” ujar Nicke Widyawati, Senin (25/4).
Acara penandatangan kerja sama merupakan salah satu rangkaian dari lawatan Presiden Jokowi ke Inggris. Dalam acara tersebut dilakukan penandatanganan kerja sama perusahaan Indonesia dan Inggris senilai US$ 19 miliar atau sekitar Rp 360 triliun.
Eksplorasi | Tempo | Aditya