Eksplorasi.id – Ahmad Bambang resmi duduk sebagai wakil direktur utama PT Pertamina (Persero). Sebelumnya, dia menjabat sebagai direktur Pemasaran perseroan.
Penetapan jabatan baru Ahmad Bambang tersebut sebelumnya telah mendapat ‘restu’ dari Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno pada Rabu (19/10).
Kemudian, ‘restu’ tersebut disahkan ke dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Pertamina di Kementerian BUMN pada Kamis (20/10).
RUPS tersebut juga dihadiri oleh Edwin Hidayat Abdullah, deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN yang juga menjabat sebagai komisaris Pertamina, dan sejumlah komisaris perseroan lainnya.
Selain Ahmad Bambang, RUPSLB juga menetapkan Rachmad Hardadi yang semula sebagai direktur Pengolahan digeser menjadi direktur Megaproject Pengolahan dan Petrokimia.
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan, dengan tambahan dua pos direksi maka total direksi Pertamina menjadi sembilan orang.
“Pertamina merupakan perusahaan energi dalam skala besar yang mengelola minyak dan gas dari hulu ke hilir. Jadi pengelolaannya harus secara holistik dan fokus pada bidang eksplorasi dan eksploitasi,” kata dia seperti dilansir Antara.
Dia menambahkan, pihaknya berharap dengan pengalaman yang dimiliki, Ahmad Bambang dan Rachmad Hardadi bisa membantu pengembangan Pertamina menuju perusahaan berskala global.
“Harapan besar pemerintah selaku pemegang saham akan banyak dibebankan kepada Pak Rachmad, yang mulai hari ini memimpin direktorat penggarap proyek skala jumbo,” jelas dia.
Tanri menjelaskan, saat ini Pertamina menangani empat proyek besar pengembangan kapasitas kilang demi memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri. “Total investasi ke empat proyek tersebut sampai USD 40 miliar dalam enam tahun ke depan,” katanya.
Sekedar informasi, berdasarkan catatan Eksporasi.id, wacana jabatan baru di Pertamina tersebut telah beredar sejak Agustus 2016. Dewan komisaris Pertamina sebelumnya telah menggelar rapat yang dilakukan pada 8 Agustus, soal usulan perubuhan struktur organisasi.
Baca juga :
- Rencana Perubahan Struktur di Pertamina, ‘Kudeta Merangkak’ Singkirkan Dwi Soetjipto?
- Posisi Baru di Pertamina, Ahmad Bambang Akan Jabat Posisi Wadirut?
Kemudian, beredar pula surat bernomor R-031/K/DK/ 2016, perihal usulan perubahan struktur dan penambahan anggota direksi Pertamina tertanggal 8 Agustus 2016.
Adapun jajaran komisaris yang meneken surat tersebut adalah, Tanri Abeng (komisaris utama), Edwin Hidayat Abdullah (wakil komisaris utama), Sahala Lumban Gaol (komisaris), Suahasil Nazara (komisaris), dan Widhyawan Prawiraatmadja (komisaris).
Di satu sisi, pada 10 Agustus, Dwi Soetjipto sebagai direktur utama (dirut) mengaku belum mengetahui adanya usulan tersebut. Kala itu Dwi berdalih bahwa dirinya belum sempat ke kantor lantaran baru tiba dari kunjungan dinas ke Iran. Jadi, dia belum mengetahui usulan dewan komisaris tersebut. “Jangan tanya saya. Tanya pemegang saham,” kata saat itu.
Baca juga :
- Bos Pertamina Tak Tahu Usulan Komisaris Bentuk Wakil Dirut
- Wacana Wadirut Pertamina Kembali Mencuat, Ini Nama yang Muncul
Reporter : Diaz
Comments 1