Eksplorasi.id – Sambungan pipa geotermal (penyalur uap panas bumi) di Sumur 30 PT Geo Dipa Energi (GDE) Unit Dieng, Kabupaten Banjarnegara, yang terputus sudah terkendali.
“Kondisi sudah terkendali. Dalam arti, kemarin (13/6) setelah kejadian sudah kami amankan,” kata Supervisor Humas PT GDE Unit Dieng Ainur Rofiq di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (14/6).
Kendati demikian, dia belum bersedia memberikan keterangan terkait langkah yang akan dilakukan PT GDE Unit Dieng pascaputusnya atau terlepasnya sambungan pipa geotermal di Sumur 30 yang berlokasi di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Menurut dia, manajemen PT GDE Unit Dieng akan menggelar rapat untuk membahas masalah penanganan pascakejadian di Sumur 30. “Kami belum tahu tindakan selanjutnya seperti apa. Nanti kalau ada perkembangan atau informasi resmi dari GM (General Manajer) kami, akan kami kabari,” katanya.
Disinggung mengenai enam korban ledakan akibat lepasnya sambungan pipa tersebut, dia mengakui bahwa salah satu korban, yakni Joko Irawanto yang merupakan Supervisor Steam Field telah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosobo sedangkan lima korban lainnya masih menjalani perawatan.
Informasi yang dihimpun, Joko Irawanto meninggal dunia pada hari Senin (13/6), pukul 16.30 WIB, akibat luka bakar serius yang dialaminya dan jenazahnya akan dimakamkan di Wonogiri.
Sebelumnya, Joko Irawanto sempat dikabarkan meninggal dunia pada pukul 13.10 WIB di Instalasi Gawat Darurat RSUD Wonosobo. Akan tetapi kabar tersebut dibantah oleh Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno usai memantau kondisi Sumur 30 pascaledakan, Senin (13/6) siang.
“Tadi sempat dikabarkan meninggal, tapi sampai detik ini, saat saya bicara (pukul 14.35 WIB) denyut nadinya masih ada. Dokter sedang berjuang untuk menyelamatkannya,” kata Wabup.
Ledakan di Sumur 30 milik PT GDE Unit Dieng terjadi pada hari Senin (13/6), sekitar pukul 09.30 WIB, akibat sambungan pipa geothermal terlepas atau putus. Kejadian itu mengakibatkan enam pekerja yang sedang melaksanakan kegiatan pembersihan, pemeriksaan, dan pengecekan Sumur 30 terkena semburan uap panas sehingga empat orang di antaranya mengalami luka bakar dan dua orang lainnya luka ringan.
Empat pekerja yang mengalami luka bakar berat terdiri atas Yudi Iskandar, Supartono, Joko Irawanto, dan Supriyono, sedangkan dua pekerja yang mengalami luka ringan terdiri atas Vandi Pratama dan Samuri Budiarso (bukan Rizki seperti yang diwartakan sebelumnya).
Seluruh korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosobo untuk mendapatkan pertolongan.
Kejadian tersebut tidak mengganggu pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) yang dikelola PT GDE Unit Dieng karena PLTPB itu sedang menjalani “overhaul” atau perawatan untuk meningkatkan performa yang berlangsung sejak bulan Mei dan akan berakhir pada bulan Agustus.
Ari | Ant