• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, Agustus 27, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MIGAS

Seharusnya Pertamina Bisa Kelola Mahakam Tanpa Libatkan Total dan Inpex

by Eksplorasi.id
1 Januari 2018
in MIGAS
0
Pertamina Siapkan Terminal BBM Gabungan Komponen Lokal dan Internasional di Riau

Pertamina. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
76
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Pertamina. | Foto : Istimewa.

Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) semestinya bisa menguasai 90 persen hak pengelolaan di Blok Mahakam, tanpa melibatkan kembali pihak Total E&P Indonesie (TEPI) dan Inpex Corporation.

Sementara sisa 10 persen menjadi hak daerah, yang terbagi atas jatah Pemprov Kalimantan Timur 66,5 persen dan Pemkab Kutai Kartanegara 33,5 persen.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, proses terminasi kontrak blok migas bukanlah hal baru dan merupakan hal yang biasa.

“Ini merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah No 35/2004 dan Peraturan Menteri ESDM No 15/2015. Pengambilalihan Blok Mahakam oleh Pertamina adalah rangkaian setelah blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP) pada 2002 dan Blok Siak (2013) dari Chevron serta Blok NSO dan Blok B dari ExxonMobil Aceh (2015),” kata dia di Jakarta, Senin (1/1).

Komentar Yusri, justru pihaknya sangat aneh terhadap sikap Pertamina yang setuju ‘memberikan kembali’ 39 persen saham pengelolaan Blok Mahakam kepada TEPI dan Inpex.

“Perlu diingat, Pertamina ‘zaman old‘ awalnya akan menguasai 100 persen saham di Blok Mahakam. Namun, kini hanya menyisakan angin surga bagi rakyat Indonesia,” jelas dia.

Yusri menambahkan, semula Kementerian ESDM telah memberikan hak 100 persen sahamnya kepada Pertamina pada 2015. Ironisnya, imbuh dia, Elia Massa Manik selaku dirut Pertamina dengan mekanisme business to business mengubah kebijakan share down saham TEPI dan kroninya di Blok Mahakam dari 30 persen menjadi 39 persen.

“Itulah Pertamina ‘zaman now‘. Kebijakan Pertamina ‘zaman now‘ ini pantas dicurigai oleh publik bahwa ada sesuatu jelang 2019,” ujar dia.

Penegasan Yusri, model pengelolaan energi di Blok Mahakam saat ini dalam perspektif ketahanan energi nasional, tidak akan ditemukan diberbagai negara lain, hanya dilakukan oleh Pertamina ‘zaman now‘.

“Banyak alasan yang bisa dikemukan oleh Pertamina untuk membungkus seolah kebijakan itu sudah benar dan masuk akal. Contohnya kebijakan tersebut adalah lebih ingin membagi risiko potensi kegagalan dan butuh banyak dana segar untuk mengelola Blok Mahakam,” ucap dia.

Pendapat Yusri, Pertamina di bawah Massa Manik jelas berbeda dibandingkan pendahulunya yang berani mengambilalih Blok West Madura Offshore (WMO) dari Kodeco Energy Ltd Co dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) pada Mei 2011.

“Produksi WMO setelah diambil Pertamina mengalami peningkatan dari semula 13.700 BOPD menjadi 20 ribu BOPD. Belum lagi Blok Offshore North West Java (ONWJ) yang juga diambil Pertamina dari BP pada 2009. Produksinya pun naik dari 24.100 BOPD menjadi 40 ribu BOPD,” katanya.

Keterangan Yusri, Pertamina di bawah Massa Manik kerap menunjukkan sikap aneh. Misalnya, menyatakan tidak ekonomis mengelola Blok East Kalimantan dan Blok Attaka yang terletak berdampingan dengan Blok Mahakam, namun malah tertarik akan mengelola Blok Sonatrach di Aljazair yang produksinya hanya 20 ribu hingga 30 ribu BOPD.

“Produksi Blok Sonatrach tidak jauh beda dengan Blok East Kalimantan dan Blok Attaka di Kalimantan. Malah sikap ini dianggap sebuah prestasi,” jelasnya.

Pertamina menolak mengelola Blok East Kalimantan dan Blok Attaka, lanjut Yusri, karena adanya kewajiban menyimpan dana kewajiban pasca tambang (Abandonement and Site Restoration/ ASR).

“Padahal biaya ini sudah termasuk dalam tanggung jawab operator lama dengan skema cost recovery. Ini seperti pepatah; kambing kurus di negeri orang dikejar-kejar, sapi gemuk di halaman sendiri disajikan kepada tamu untuk disembelih,” jelasnya.

Reporter: Sam

Tags: CERIheadlineInpexmahakamTEPI
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Tawarkan Insentif ke Inpex dan Shell, Kementerian ESDM dan SKK Migas Dikecam

Belum Setor Rp 49 Triliun ke Pertamina, Total E&P Tidak Berhak Ikut Kelola Mahakam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Mau Berlibur Ke Dubai? Ini Yang Harus Kamu Ketahui Sebelumnya

Mau Berlibur Ke Dubai? Ini Yang Harus Kamu Ketahui Sebelumnya

7 tahun ago
Ini Penyebab Freeport Belum Temukan CEO Baru

Kementerian ESDM: Freeport Belum Sepakat Divestasi 51 Persen Saham

8 tahun ago

Sering Dibaca

  • Akademisi: ‘Holding’ Beda dengan Merger

    Akademisi: ‘Holding’ Beda dengan Merger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Posisi Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina ‘Tidak Aman’? Ini Calon Penggantinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satu Pal Listrik Mengaliri 60 Rumah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keluarga Archandra: Lebih Terhormat Mundur Daripada Diberhentikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Pusat Pertumbuhan Baru Mendorong Ekspansi Ekonomi di Wilayah Kota-kota Sekitar Jakarta 26 Agustus 2025
  • Mattel dan Indonesia Rayakan 80 Tahun dengan Kehadiran Boneka Barbie Edisi Perayaan 26 Agustus 2025
  • Digelar Selama 5 Hari, Ini Fasilitas yang Disiapkan GIIAS Surabaya 2025 26 Agustus 2025
  • Segera Digelar, Inilah Akses Mudah Menuju GIIAS Surabaya 2025 26 Agustus 2025
  • Pasang PLTS, PT KAI Hemat Biaya Operasional Hingga Rp2,5 Miliar per Tahun 25 Agustus 2025
  • Bank Indonesia - Jepang Implementasikan Penggunaan QRIS Lintas Negara 25 Agustus 2025
  • Ajak Nasabah Lestarikan Lingkungan, BNC Luncurkan Tabungan Neo Green 21 Agustus 2025
  • Flip dan Bank Aladin Syariah Luncurkan Tabungan Syariah Digital yang dijamin LPS 21 Agustus 2025
  • Laba dan Aset Seabank Meningkat di Semester I 2025 20 Agustus 2025
  • Kuartal II 2025, Citibank Kantongi Laba Bersih Rp1,3 Triliun 20 Agustus 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In