Eksplorasi.id – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dilansir dari data yang diunduh dari situs resmi perseroan, pada periode Januari-Juni 2018 sukses menjual 13,33 juta ton semen.
Penjualan semen itu naik tiga persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 12,94 juta ton. Kenaikan disumbang dari penjualan semen untuk pasar ekspor. Periode tahun lalu, perseroan hanya menjual 979,59 ribu ton untuk pasar ekspor, sementara periode tahun ini naik menjadi 1,50 juta ton.
Penurunan tipis terjadi untuk pasar domestik, dari semula 11,96 juta ton menjadi 11,82 juta ton. Perseroan juga mencatat penjualan semen oleh Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) pada semester 1/2018 untuk pasar domestik sebesar 133,49 ribu ton.
Sedangkan untuk pasar ekspor, TLCC menyumbang penjualan semen sebesar 82,44 ribu ton. TLCC adalah anak usaha Semen Indonesia. Perseroan mengakuisisi TLCC sejak Desember 2012.
Di satu sisi, Semen Indonesia hingga 31 Maret 2018 memiliki total aset senilai Rp 49,71 triliun. Rinciannya, aset tidak lancar Rp 35,42 triliun dan aset lancar Rp 14,3 triliun.
Laporan keuangan perseroan mencatat, Semen Indonesia memiliki sekitar 27 anak usaha, baik yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung.
Di sisi lain, total konsumsi semen di Tanah Air pada semester 1/2018 mencapai 30,04 juta ton, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 28,99 juta ton.
Konsumsi terbesar disumbangkan oleh Pulau Jawa, yakni sebesar 16,79 juta ton. Rinciannya, Jakarta 2,18 juta ton, Banten 1,45 juta ton, dan Jawa Barat 4,37 juta ton. Kemudian, Jawa Tengah 4,19 juta ton, Yogyakarta 493,17 ribu ton, dan Jawa Timur 4,11 juta ton.
Berikutnya, Pulau Sumatera menjadi penyumbang konsumsi semen terbesar kedua, yakni sebanyak 6,48 juta ton. Diikuti Sulawesi (2,43 juta ton), Kalimantan 1,97 juta ton, Nusa Tengga (1,67 juta ton), dan Indonesia timur (694,99 juta ton).
Reporter : Sam