Eksplorasi.id – Mulai September 2016 semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pulau Ambon telah tersedia minyak jenis pertalite.
“Selama ini hanya tujuh unit saja dari delapan SPBU yang menyediakan pertalite, masing-masing SPBU Pohon Pule, Kebun Cengkih, Waiyame, Belakang Kota, Galala, Passo, dan SPBU Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, (Pulau Ambon),” kata Sales Retail IV Pertamina Ambon Mahdi Syafar di Ambon, Kamis (25/8).
Sedangkan satu unit yang belum tersedia sampai sekarang yakni SPBU Desa Lateri, Kecamatan Baguala. “Karena itu Pertamina Cabang Ambon rencananya mulai September 2016 akan menyediakan pertalite di SPBU Desa Lateri. Dengan demikian semua SPBU di Kota Ambon sudah tersedia pertalite,” ujarnya.
Mudah-mudahan dengan disediakannya pertalite di semua SPBU, lanjutnya, bisa terjawab keluhan masyarakat terkait kurangnya stok minyak pertalite di SPBU di Kota Ambon.
Dia menjelaskan, sebenarnya bukan kurang lancar atau kekurangan stok pertalite di SPBU, seperti yang dipertanyakan sebagian masyarakat pada saat membeli.
Sebenarnya pesanan dari pihak SPBU yang tidak merata, sehingga stok yang tersedia di SPBU tertentu saat penjualan atau melayani masyarakat pembeli ternyata hanya sampai siang hari sudah kosong baru ada permintaan lagi ke Pertamina.
“Sebenarnya juga bukan persoalan, sebab kekosongan pertalite di SPBU tertentu hanya dalam kurung waktu satu hingga dua jam saja sudah kembali terisi dan bisa melayani masyarakat pembeli lagi, sebab stok pertalite milik Pertamina di Ambon cukup banyak,” ujarnya.
Menurutnya, dari hasil evaluasi, masyarakat Kota Ambon masih lebih banyak menggunakan minyak jenis premium daripada pertalite. Itu terbukti di mana mobil-mobil angkutan kota dan speed boat yang selama ini berlayar di perairan teluk dalam Ambon mengangkut penumpang, di mana sebagian besar mahasiswa dari kawasan pantai Mardika menuju kampus di Desa Poka, masih memerlukan premium yang cukup banyak.
“Jadi kalau sekarang ini premium di satu SPBU penjualannya mencapai 20 kiloliter (kl) sebenarnya sudah berubah, di mana lima hingga tujuh kl sudah terisi dengan pertalite,” ujarnya.
Lain hal dengan mobil-mobil kendaraan pribadi maupun kendaraan bermotor, lanjutnya, semuanya sudah beralih ke pertalite. “Yang jelas pertalite yang terjual di Kota Ambon mencapai 25 hingga 50 kl/hari, jadi cukup meningkat penggunaan pertalite di Kota Ambon,” ujarnya.
Sumber : Antara