• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, Juli 23, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Serikat Pekerja Pertamina Tolak Nicke Jadi Dirut Definitif

by Eksplorasi.id
29 Agustus 2018
in BERITA
0
Elia Massa Manik Bakal Lengser? Berikut Kandidat Penggantinya

Nicke Widyawati. | Foto: Istimewa.

0
SHARES
133
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Nicke Widyawati. | Foto: Istimewa.

Eksplorasi.id – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) secara tegas menolak bila Nicke Widyawati diangkat menjadi direktur utama (dirut) definitif PT Pertamina (Persero).

Presiden FSPPB Arie Gumilar mengatakan, selain menolak Nicke, pihaknya pun menolak rencana pengangkatan mantan Direktur SDM PT Jasa Marga (Persero) Tbk Koeswiranto Kushartanto sebagai direktur SDM Pertamina.

“Penunjukan direksi ini patut diduga sarat dengan kepentingan politik dan tidak mengedepankan kepentingan Pertamina sebagai perusahaan strategis bidang migas yang menguasai hajat hidup orang banyak,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Eksplorasi.id, Selasa (28/8) malam.

Penegasan Arie, jika benar kedua nama tersebut ditetapkan menjadi bagian direksi Pertamina, artinya suara pekerja melalui FSPPB sama sekali tidak dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

“Kami (FSPPB) tidak akan tinggal diam membiarkan Pertamina menuju kehancuran. Bila dipandang perlu kami akan lakukan aksi industrial mogok kerja,” tegas dia.

Komentar Arie, pihaknya akan meminta Presiden Joko Widodo untuk meninjau kembali penunjukan Nicke Widyawati sebagai dirut Pertamina dan Koeswiranto Kushartanto sebagai direktur SDM Pertamina

Terpisah, Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (SPKP) meminta Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno tidak mengulang kesalahan ketiga kalinya dalam hal penunjukan dirut Pertamina.

“Pertamina pernah gagal ketika dipimpin orang dari luar yang tidak paham bisnis migas, yakni saat dipimpin Dwi Sutjipto dan Ellia Masa Manik,” jelas Ketua Umum SPKP Binsar Effendi Hutabarat.

Penjelasan dia, posisi Nicke Widyawati sangat ‘rawan’. Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut kasus korupsi PLTU Riau 1 yang saat ini telah menetapkan tiga tersangka.

Mereka adalah Eni Maulani Saragih (wakil ketua Komisi VII DPR), Johanes Budisutrisno Kotjo (pemilik Blackgold Natural Insurance Limited), dan Idrus Marham (mantan menteri Sosial).

“Apalagi saat peristiwa terjadi Nicke Widyawati menjadi salah satu direktur di PT PLN (Persero). Tidak menutup kemungkinan nama Nicke bisa saja tersangkut kasus tersebut,” ujar Binsar.

Sekedar informasi, Nicke pernah duduk sebagai direktur Perencanaan Korporat dan direktur Pengadaan Strategis 1 di PLN dalam kurun 2014-2017.

Korupsi PLTU Riau 1
Di sisi lain, saat ini KPK masih terus memerlukan keterangan Dirut PLN Sofyan Basir. Sofyan akan digali keterangannya dalam waktu dekat untuk tersangka baru dalam kasus suap PLTU Riau 1, Idrus Marham.

“Tentu dibutuhkan (keterangan Sofyan Basir) untuk tersangka IM (Idrus Marham), tentu akan kami lakukan pemanggilan, tetapi kapan waktunya, nanti kami informasikan,” ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Selasa (28/8), seperti dilansir Liputan6.com.

Febri mengatakan, nantinya penyidik KPK akan mendalami soal peran Sofyan Basir dalam kapasitasnya sebagai jajaran direksi di PLN. Menurut Febri, PLN tak bisa dipisahkan dari proyek senilai USD 900 juta itu.

Selain akan menelisik peran Sofyan Basir di PLN, penyidik KPK juga akan mendalami soal pertemuan yang dilakukan Sofyan Basir dengan Idrus, dan dua tersangka lain yakni Eni Saragih dan Johanes B Kotjo. Pertemuan yang dilakukan Sofyan Basir dengan para tersangka terekam dalam CCTV yang sudah disita penyidik KPK.

Idrus disebut berperan sebagai pihak yang membantu meloloskan Blackgold untuk menggarap proyek PLTU Riau 1. Mantan sekjen Golkar itu dijanjikan uang USD 1,5 juta oleh Johanes jika Johanes berhasil menggarap proyek senilai USD 900 juta itu.

Proyek PLTU Riau 1 masuk dalam proyek 35 ribu megawatt (MW) yang rencananya bakal digarap Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co Ltd.

KPK sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan suap ini. Sebut saja Sofyan Basir, serta Dirut PT Pembangkitan Jawa-Bali Investasi Gunawan Y Hariyanto, Dirut PT Pembangunan Jawa Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara, dan Dirut PT Samantaka Batubara Rudi Herlambang.

Pemeriksaan terhadap mereka untuk mendalami kongkalikong PJB dengan petinggi PLN terkait penunjukan langsung perusahaan Blackgold, Samantaka, PJB, PLN Batubara dan China Huadian menjadi satu konsorsium yang menggarap proyek tersebut.

Apalagi, dari balik jeruji besi, Eni Saragih sempat mengungkap peran Sofyan Basir dan Kotjo sampai PJB menguasai 51 persen asset. Nilai aset itu memungkinkan PJB menunjuk langsung Blackgold sebagai mitranya.

Pada Januari 2018, PJB, PLN Batu Bara, BlackGold, Samantaka, dan Huadian meneken Letter of Intent (LoI) atau surat perjanjian bisnis yang secara hukum tak mengikat para pihak. LoI diteken untuk mendapatkan Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) atas PLTU Riau 1.

Keberhasilan Blackgold menerima LoI bukan tanpa masalah. KPK justru menduga ada masalah di balik kerja sama yang akhirnya dituangkan dalam LoI terhadap Blackgold.

Pada Desember 2017, atau sebulan sebelum LoI terbit, KPK menerima laporan penyerahan uang Rp 2 miliar kepada Eni Mulyani Saragih.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan pernah mengatakan, pihaknya menduga uang itu merupakan bagian dari commitment fee sebesar 2,5 persen dari nilai proyek. Uang diberikan oleh Johanes B Kotjo selaku pemegang saham Blackgold kepada Eni.

Berselang dua bulan setelah LoI terjadi, Johanes kembali mengirimkan uang Rp 2 miliar kepada Eni melalui stafnya pada Maret 2018.

Empat bulan berselang, uang kembali dikirim Johanes kepada Eni sebesar Rp 300 juta pada 8 Juni 2018, dan terakhir Rp 500 juta pada 13 Juli 2018.

“Eni diduga berperan memuluskan proyek penandatanganan kerja sama terkait pembangunan PLTU 1 Riau,” ucap Basaria, dilansir dari Tirto.id pada 17 Juli 2018.

Reporter: HYN

Tags: DirutheadlineNicke WidyawatiPertamina
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Tender WK Migas 2016 Terapkan Sistem ‘Open Bid Split’

Djoko Siswanto Gantikan Syamsu Alam sebagai Direktur Hulu Pertamina?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Kepala BKPM: Perbankan masih takut beri pinjaman modal ke sektor pertambangan

Kepala BKPM: Perbankan masih takut beri pinjaman modal ke sektor pertambangan

4 tahun ago
Adaro Targetkan Produksi Batubara 52-54 Juta Ton

Tahun Lalu, ADRO Pangkas Utang Bank Sebesar US$ 625 juta

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dirut Pertamina Definitif Segera Ditetapkan, Tiga Kandidat Bersaing Ketat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina EP Cepu Naikkan Imbal Jasa Pengambilan Minyak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • FWD Insurance Kenalkan FWD Critical First Protection untuk Masyarakat Modern Indonesia 22 Juli 2025
  • Riset Ungkap Bagaimana Affiliate Marketing Muncul Sebagai Penggerak Kuat Pertumbuhan Commerce Influencer 22 Juli 2025
  • Waspada Spyware Dengan Kedok Pelanggaran Dari Firma Hukum 22 Juli 2025
  • Perkuat Kinerja Wujudkan Visi PU608, Kementerian PU Lantik 520 Pejabat 21 Juli 2025
  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In