Eksplorasi.id – Baru-baru ini, Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyatakan kekesalannya karena Indonesia tak mengelola kekayaan gas bumi dengan baik.
Gas yang harusnya bisa digunakan untuk industri dan menjadi bernilai tambah tinggi malah diekspor mentah-mentah ke luar negeri, lalu Indonesia mengimpor barang jadi yang bahan bakunya adalah gas dari Indonesia sendiri.
Kementerian ESDM tak membantah, alokasi gas untuk ekspor memang jauh lebih besar dibanding gas untuk industri di dalam negeri. ESDM beralasan bahwa permintaan di pasar domestik masih terbatas, sehingga sebagian besar produksi gas diekspor.
“Kondisi kita saat ini adalah 50% gas kita ekspor, karena penggunaan di dalam negeri belum banyak,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja.
Total gas yang dialokasikan untuk dalam negeri pada 2014 sebenarnya mencapai 4.479 MMscfd. Tapi akhirnya hanya terserap 3.785 MMscfd karena permintaan tak sebesar yang dialokasikan.
Eksplorasi | Aditya | Antara