Eksplorasi.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) optimistis produksi minyak dan gas bumi melampaui target APBN Perubahan 2016.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam rilis di Jakarta, Rabu (3/8) mengatakan, per 30 Juli 2016, produksi rata-rata minyak bumi mencapai 834,7 ribu barel per hari dan gas bumi 7.962 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
“Dengan dukungan semua pihak, kami optimistis target produksi yang ditetapkan pemerintah dapat tercapai,” katanya.
Dalam APBN Perubahan 2016, target produksi minyak bumi sebesar 820 ribu barel per hari dan gas 6.440 MMSCFD.
Saat “townhall meeting” dengan seluruh pekerja SKK Migas di Jakarta, Selasa (2/8) tersebut, Amien juga mengatakan, per semester pertama 2016, tercatat investasi tercapai 5,65 miliar dolar AS atau sekitar Rp76.3 triliun.
Rinciannya, investasi eksplorasi 367 juta dolar, pengembangan 845 juta dolar, produksi 3,922 miliar dolar, dan administrasi 521 juta dolar.
“Hal ini menunjukkan perusahaan hulu migas menjadikan program pengembangan dan produksi sebagai prioritas,” ujarnya.
Ia melanjutkan, kegiatan sumur pengembangan terealisasi 144 sumur dari rencana 245 sumur atau 59 persen, kerja ulang (work over) terealisasi 604 sumur dari rencana 1.286 sumur atau 47 persen, dan perawatan sumur terelisasi 16.822 sumur dari rencana 39.956 sumur atau 42 persen.
Namun, Amien menyoroti minimnya realisasi kegiatan program eksplorasi seperti survei seismik dan pengeboran eksplorasi.
Ia mencontohkan, program survei seismik dua dimensi (2D) dari rencana 10.955 kilometer, per semester pertama 2016 baru terealisasi 1.057 km atau hanya tercapai 10 persen.
Seismik tiga dimensi (3D) baru terealisasi 865 kilometer persegi dari target 11.217 km2 atau hanya delapan persen.
Begitu juga pengeboran eksplorasi baru terealisasi 23 sumur dari rencana 68 sumur atau 34 persen.
“Kecilnya realisasi kegiatan eksplorasi ini akan berdampak pada turunnya penemuan cadangan migas ke depan,” kata Amien.
Eksplorasi/Top