Eksplorasi.id – Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan akan memanfaatkan energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen dari total penggunaan energi pada tahun 2025. Namun, target ini ternyata masih tertinggal jauh dari reformasi energi yang dilakukan oleh Maroko.
Menurut Menteri Keuangan Maroko Mohamed Boussaid, Maroko akan menerapkan energi baru dan terbarukan sebesar 42 persen pada tahun 2020. Energi baru dan terbarukan ini akan menggunakan sumber daya air, hingga matahari.
“Kami telah mengumumkan bahwa 2020 bauran energi 42 persen akan berasal dari energi baru terbarukan. Lalu di tahun 2030 52 persen bauran energi kami akan berasal dari energi baru dan terbarukan,” jelasnya.
Maroko pun menargetkan akan menyaksikan 10 ribu megawatt. Untuk mengembangkan proyek energi baru dan terbarukan ini, Maroko membutuhkan dana hingga USD 40 Miliar.
“Kami harap bisa mengurangi emisi CO2, ini akan membutuhkan USD 40 miliar dalam bentuk investasi. Diharapkan juga dapat menghasilkan lebih dari 10.000 megawatt listrik,” tukasnya.
Eksplorasi | Aditya | Antara