• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Juni 1, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Soal Pemotongan Subsidi Solar, KEIN: Masyarakat Harus Paham

by Aloysius Diaz Aditya
10 Juni 2016
in BERITA
0
Kualitas Solar Produksi Kilang TWU Diduga Rendah

Ilustrasi solar | Foto : Istimewa

0
SHARES
33
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menganggap rencana pemerintah melakukan pemotongan terhadap subsidi solar dari Rp1.000 per liter menjadi Rp350 per liter adalah wajar.

“Situasi perekonomian memang sedang tidak kondusif, maka harus ada solusi seperti memotong anggaran dan subsidi. Masyarakat harus memahami hal ini,” ujar Ketua KEIN Soetrisno Bachir di Jakarta, Kamis malam.

Menurut Soetrisno, demi menyukseskan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen, pemerintah harus bertahan dari keadaan perekonomian dunia yang sedang tidak stabil, yang salah satu penyebabnya adalah rendahnya harga minyak.

Namun, dia meminta pemerintah tidak melupakan aspek-aspek sosial masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan sosial yang semakin parah.

“Pemerintah perlu melakukan pemerataan,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Adapun rencana pengurangan subsidi solar masuk dalam asumsi dasar sektor ESDM untuk RAPBN-P 2016 yang disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (8/6).

Sudirman mengungkapkan kebijakan ini diambil pemerintah untuk memperkuat fiskal dan agar subsidi BBM lebih tepat sasaran.

“Kalau subsidi dikenakan langsung ke sektor energi, ada kemungkinan yang menikmati golongan menengah ke atas. Jadi nanti dialihkan ke bantuan sosial, kesehatan, infrastruktur dan pendidikan,” ujar dia.

Namun, jika nantinya rencana ini disahkan setelah mendapat persetujuan DPR dan masuk dalam APBN-P 2016, Menteri ESDM menegaskan harga solar belum akan naik setidaknya sampai akhir tahun. Sebab, dengan nilai subsidi Rp350 per liter, Indonesia masih memiliki “bantalan” yang cukup untuk menanggung beban harga.

Pemerintah memang melakukan koreksi cukup signifikan terhadap APBN 2016. Khusus di sektor energi, menurunnya harga minyak dunia menjadi faktor utama penyesuaian anggaran.

Dalam pemaparan asumsi dasar sektor ESDM untuk RAPBN-P 2016 di depan Komisi VII DPR RI, selain pengurangan subsidi solar, hal lain yang menurun adalah “lifting” minyak dari 830 ribu barel per hari menjadi 810 ribu barel per hari.

Sementara “lifting” gas bumi juga berkurang dari 1,155 juta barel setara minyak (BOEPD) perhari menjadi 1,115 BOEPD dalam RAPBN-P 2016. Subsidi listrik akan bertambah dari Rp38,39 triliun menjadi Rp57,18 triliun.

Lainnya seperti volume BBM dan LPG tiga kilogram masih akan tetap di angka masing-masing 16,69 juta kiloliter dan 6,602 juta kiloliter.

Pemerintah sendiri memasukkan perkiraan harga minyak mentah dunia sebesar 40 dolar AS perbarel dan melakukan pemangkasan anggaran Kementerian ESDM hingga Rp825,1 miliar.

Keputusan akhir atas seluruh asumsi dasar tersebut akan dikeluarkan setelah pemerintah dan DPR RI mencapai kesepakatan bersama.

Eksplorasi | aditya | antara

Tags: keinsolar
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
Proyek Gas Matindok, Pertamina Pakai Energi Ramah Lingkungan

Proyek Gas Matindok, Pertamina Pakai Energi Ramah Lingkungan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Dinilai Merusak Lingkungan, Walhi Desak Pemerintah Setop Pengembangan PLTU

Dinilai Merusak Lingkungan, Walhi Desak Pemerintah Setop Pengembangan PLTU

9 tahun ago
Apakah Impor Gas Solusi Dalam Mengatasi Kekurangan Gas Mulai Tahun 2019?

Apakah Impor Gas Solusi Dalam Mengatasi Kekurangan Gas Mulai Tahun 2019?

8 tahun ago

Sering Dibaca

  • Ini Dia, Sumber Daya Alam Unggulan 11 Negara ASEAN

    Ini Dia, Sumber Daya Alam Unggulan 11 Negara ASEAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Kembangkan Energi Mikro Hidro Di Sumba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Riset Geomarin 3 Lakukan Survei Gas Biogenik di Bali dan Lombok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikut Berperan Atas Pembubaran Petral, Totok Nugroho Kini Jabat SVP ISC Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In