Eksplorasi.id – Sudah 115 jam (terhitung sejak hari Jum’at (1/4) pukul 00.00 Wib hingga berita ini dikirim), Pulau Nias mengalami krisis listrik, yang diakibatkan dua unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 2 X 10 Megawatt, yang disewa PT PLN Area Nias dari perusahaan APR Energy, berhenti beroperasi.
Dua unit mesin tersebut berhenti beroperasi karena perusahaan APR Energy ternyata tidak mau melanjutkan memperpanjang kontraknya kepada PT PLN Area Nias. Hal itu tentu membuat aktivitas masyarakat Nias, terutama yang bekerja di sektor manufaktur dan jasa, menjadi lumpuh.
Masyarakat dan pelaku usaha yang mampu, membeli mesin genset untuk mengatasi krisis listrik ini, sedang masyarakat yang tidak mampu, yang umumnya berada di Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Nias Barat, menjadi tidak bisa bekerja dan menggunakan lilin sebagai penerangan dalam rumah saat malam hari.
Krisis listrik ini juga berakibat sulitnya masyarakat memperoleh air bersih, karena masyarakat Nias yang tinggal di kawasan perkotaan Gunung Sitoli dan kawasan sulit air bersih di Nias, Nias Utara, dan Nias Barat, sudah menggunakan pompa air elektrik untuk mendapatkan pasokan air bersih untuk keperluan minum, memasak, mandi, dan mencuci, Kamis (7/4).
Eksplorasi | Analisadaily | Aditya