Eksplorasi.id – Tabung gas Liquefied Petroleum (LPG) 3 kg kembali langka di Kalimantan Utara (Kaltara). Termasuk juga di Kabupaten Nunukan. Warga yang kesulitan mndapatkan gas melon itu terpaksa beralih ke minyak tanah. Seorang warga, Wiwied mengaku harus membeli minyak tanah sebagai alternatif sementara hingga ada pasokan baru.
Dikatakan Wiwied membuat keluarga ini hanya memasak nasi dengan kompor mitan. Sedangkan untuk lauk pauknya dia membeli seadanya supaya minyak tanah dapat dihemat. Kepala Bidang (Kabid) Minyak dan Gas (Migas) Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Nunukan, Elirath mengakui kelangkaan gas melon tersebut. Dikatakannya, kelangkaan LPG 3 kg disebabkan kuota untuk Nunukan dikurangi.
Bahkan, pengurangan kuota tersebut cukup besar hingga sangat berpengaruh kepada masyarakat. Pengurangan kuota itu dilakukan PT Pertamina di Balikpapan. Kebijakan itu berlaku untuk seluruh daerah di Kaltara, termasuk Kota Tarakan. Persoalan ini juga telah dikeluhkannya kepada perusahaan plat merah itu, namun jawaban yang didapatkannya tidak memuaskannya.
Diterangkannya, sejak Februari lalu kuota untuk Nunukan sudah dikurangi. Kini jatahnya hanya 4.000 tabung perbulan untuk Pulau Nunukan. Sebelumnya Nunukan memperoleh kuota sebesar 7.000 tabung tiap bulannya. Untuk mengatasi persoalan itu, pihaknya Distamben menyuplai gas melon dari Pulau Sebatik untuk kebutuhan masyarakat di Nunukan. Kuota LPG 3 kg di Sebatik dianggap sudah cukup dan berlebih, sehingga sebagian diperbantukan ke Nunukan.
Eksplorasi | Jawapos | Aditya