Eksplorasi.id – PT TIMAH merilis Laporan Keuangan untuk tahun buku 2015 dan berhasil mencatatkan laba Rp101,56 miliar di tengah koreksi harga komoditas. Biaya produksi TINS turun 20,41% Year onYear dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan biaya ini dilakukan diantaranya mengefektifkan & mengendalikan biaya diantaranya pemakaian BBM, suku cadang serta menghentikan alat produksi yang tidak produktif dan berbiaya tinggi. Demikain berita resmi dari Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Agung Nugroho yang diterima bangkapos.com, Kamis (10/3/2016.
Dalam menertibkan kegiatan penambangan timah di Indonesia, pemerintah melalui Departemen perdagangan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 tahun 2015 yang salah satu diantaranya adalah bahwa untuk melakukan ekspor timah harus memiliki sertifikat “Clear & Clean” yang artinya ketelurusan asal usul bijih timah harus berasal dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang sah dan sesuai regulasi yang berlaku.
Dampak dari regulasi ini mulai terlihat sejak awal tahun 2016 di mana harga logam timah di Bursa Timah bergerak positif, sehingga memberikan optimisme terhadap membaiknya tata kelola pertimahan Indonesia yang da pat mendongkrak performa PT TIMAH ke depan.
Untuk menjaga kesinambungan (sustainability) perusahaan, PT TIMAH pada tahun 2015 mulai melakukan diversifikasi usaha dengan membentuk anak perusahaan antara lain; PT Rumah Sakit Bhakti Timah yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan, anak perusahaan di bidang properti; serta mulai mengolah mineral ikutan berupa Tanah Jarang (Rare Earth) di mana pada tahun 2015 sudah merampungkan pabrik pengolahan Mini Plant di Muntok Bangka Barat dan saat ini dilanjutkan ketahapan skala industri.
Sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan, PT TIMAH menerapkan “Green Mining Practice” yaitu eksploitasi timah dengan tetap menjaga kelestarian area sekitarnya.
Kinerja Finansial :
Total Pendapatan sebesar Rp6,87 triliun pada 2015
Laba bersih tahun berjalan sebesar Rp101,56 miliar
Total Aset sebesar Rp9,28 triliun
Total Liabilitas sebesar Rp3,91 triliun
Total Ekuitas sebesar Rp5,37 triliun
Eksplorasi | Tribunnews | Yudo