Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) tahun depan menyiapkan USD 1,5 miliar atau setara Rp 19,83 triliun (kurs Rp 13.220) untuk investasi di Blok Mahakam. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, investasi dini itu untuk mempertahankan produksi migas di wilayah kerja tersebut sebelum beroperasi penuh pada 2018.
“Diperkirakan investasi USD 1,5 miliar . Itu untuk produksi pasca 2017. Biaya investasi itu diperlukan untuk mempertahankan produksi migas dengan melakukan pengeboran dan perawatan di 19 sumur, dimulai triwulan kedua 2017,” katanya, usai pertemuan di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta, Selasa (23/8).
Dwi mengatakan, ada pun biaya investasi itu nantinya akan jadi beban Pertamina, jika tidak ada yang bergabung dalam grup pengelola Blok Mahakam. “Itu perkiraan. Nanti investasinya bisa dengan siapa saja yang nanti masuk grup (pengelola Blok Mahakam). Kalau yang lain tidak masuk, ya (investasinya dari) Pertamina saja,” ujar dia.
Meski berupaya maksimal untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan produksi yang signifikan, Dwi tidak menjelaskan secara detil target produksi Blok Mahakam saat masa transisi berlangsung nanti. Pastinya, imbuh dia, jika Pertamina tidak melakukan upaya apa pun, bisa dipastikan akan ada penurunan produksi migas yang cukup tajam. “Tapi kalau kami melakukan (upaya), kami akan bisa memperlambat penurunan (produksi),” jelas dia.
Dwi menambahkan,pihaknya tidak bisa memperhitungkan persentase pemeliharaan produksi karena Blok Mahakam juga merupakan wilayah kerja yang sudah berkembang. “Itu blok memang sudah mature (matang), jadi memang pasti ada penurunan. Tapi bagaimana penurunan ini bisa diperlambat, itu yang kami lakukan. Sekarang tinggal bagaimana kami berinvestasi menambah sumur lain agar ada tambahan produksi,” kata dia.
Reporter : Ponco Sulaksono
Caption : Ilustrasi anjungan di Blok Mahakam | Istimewa
Comments 1