Eksplorasi.id – PT Medco Energi Internasional Tbk sepanjang tahun lalu hanya membukukan jumlah penjualan dan pendapatan usaha lainnya sebesar USD 628,48 juta atau setara Rp 8,52 triliun (kurs Rp 13.550). Penjualan dan pendapatan tersebut merosot jauh dibanding 2014 yang mencapai USD 750,73 juta atau Rp 10,17 triliun.
Laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2015 mencatat, Medco tahun lalu memeroleh penjualan migas neto sebanyak USD 574,36 juta (Rp 7,78 triliun), pendapatan dari jasa USD 32,60 juta (Rp 441,77 miliar), dan pendapatan dari batubara USD 21,52 juta (Rp 291,61 miliar).
Pada 2014, perseroan meraup USD 701,43 juta (Rp 9,50 triliun) dari penjualan migas neto, USD 13,16 juta (Rp 178,26 miliar) dari pendapatan jasa, dan USD 36,15 juta (Rp 489,81 miliar) dari pendapatan batubara.
Sementara, pada tahun lalu, secara akumulatif Medco mengalami total kerugian komprehensif mencapai USD 183,78 juta (Rp 2,49 triliun), turun drastis dibanding 2014 yang sempat memeroleh total pendapatan komprehensif sebesar USD 18,89 juta (Rp 255,99 miliar).
Baca juga: http://eksplorasi.id/kinerja-jeblok-medco-ingin-caplok-newmont/
Di satu sisi, sepanjang April 2016, Medco telah melakukan kegiatan eksplorasi di Blok South Sumatera PSC. Khusus untuk Blok 82 (Medco Yemen Amed Ltd) dan Area 47 (Medco Internastional Ventures Ltd), tidak ada aktivitas eksplorasi yang dilakukan.
“Ini sehubungan dengan kondisi politik yang belum stabil di Yaman dan Libya.” Kata Direktur Operasi Medco Ronald Gunawan, dalam laporan tertulisnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), belum lama ini.
Blok South Sumatera dimiliki sepenuhnya oleh PT Medco E&P Indonesia. Blok ini telah menerima persetujuan perpanjangan kontrak PSC hingga 20033.
Heri
Comments 1