Eksplorasi.id – Laba bersih (net income) PT Pertamina (Persero) pada kuartal ketiga 2015 mengalami penurunan drastis dibanding 2014.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada kuartal ketiga 2015, perusahaan migas pelat merah tersebut hanya memeroleh net income sebesar USD 0,92 miliar, jauh merosot dibanding 2014 yang sebesar USD 1,53 miliar.
Secara EBITDA dan pendapatan (revenue) pun perseroan mengalami kinerja yang tidak memuaskan. Pada kuartal ketiga 2015, Pertamina hanya bisa memeroleh revenue sebesar USD 32 miliar, anjlok dibandingkan 2014 yang mencapai USD 70,65 miliar.
Kemudian, EBITDA perseroan pada kuartal ketiga 2015 juga hanya sebesar USD 3,55 miliar, turun dibanding 2014 yang sebesar USD 5,83 miliar.
Sementara saldo kas (cash balance) perseroan pada kuartal ketiga 2014 sebesar USD 4,15 miliar. Pada 2014, jumlah keseluruhan karyawan Pertamina mencapai 28.104 pekerja.
Di satu sisi, berdasarkan laporan keuangan posisi per 30 September 2015 (tidak diaudit), total nilai aset Pertamina pun mengalami penurunan, dari USD 50,35 miliar (2014) menjadi USD 46,38 miliar. Rinciannya, jumlah aset lancar sebesar USD 15,98 miliar dan aset tidak lancar USD 30,395 miliar.
Sementara, utang yang harus dilunasi (liabilitas) perseroan pada tahun lalu sebesar USD 27,33 miliar, terdiri atas liabilitas jangka pendek USD 9,81 miliar dan liabilitas jangka panjang USD 17,51 milar. Liabilitas itu menurun dibanding 2014 yang secara keseluruhan mencapai USD 31,54 miliar.
Kemudian, penjualan dan pendapatan lainnya Pertamina pada 2015 juga jeblok, yakni hanya sebesar USD 31,996 miliar, turun drastis disbanding 2014 yang sebesar USD 54,449 miliar.
Laba kotor perseroan pun pada tahun lalu anjlok dibanding tahun sebelumnya dari semula USD 5,73 miliar menjadi USD 3,87 miliar.
Di lain pihak, Pertamina bisa dikatakan BUMN yang sangat telat melaporkan kinerja keuangan. Hingga memasuki akhir Mei 2016, laporan keuangan kuartal pertama tahun ini pun belum dipublikasikan.
Heri
Comments 3