Eksplorasi.id – Tambang Emas Martabe berkomitmen menerapkan kebijakan tata kelola dan budaya kerja lewat kebijakan tindakan afirmatif untuk mencapai 30 persen tenaga kerja perempuan menjadi bagian angkatan kerja aktif di industri tambang itu.
“Peringatan Hari Kartini 21 April 2016 dijadikan momentum untuk mewujudkan keberagaman gender dan penyerapan 30 persen tenaga kerja perempuan di Tambang Emas Martabe,” kata Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Tim Duffy, di Medan, ditulis Sabtu (23/4).
Didampingi Direktur Linda Siahaan, dia mengatakan, kekomitmenan itu sudah dinyatakan di hadapan staf dan karyawan Tambang Emas Martabe serta para tamu saat perayaan peringatan Hari kartini di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Kamis.
Tambang Emas Martabe, katanya, hendak menjadi perusahaan terdepan dalam menerapkan “Keragaman Gender” dalam dunia kerja tambang yang sering dipandang dominan milik kaum pria.
“Manajemen berusaha membangun tim kerja profesional beragam gender yang handal sekaligus memberikan peluang dan kesempatan yang sama bagi karyawan perempuan untuk mengembangkan potensinya,” kata Tim Duffy.
Dia menjelaskan, dalam penerapan kebijakan itu akan diwujudkan antara lain melalaui kesetaraan hak, kesempatan kerja, dan perlakuan tanpa diskriminasi dalam merekrut dan mengembangkan kapasitas seluruh karyawan untuk berkontribusi positif bagi laju perkembangan perusahaan.
Kemudian juga membuka peluang seluas-luasnya bagi seluruh angkatan kerja, baik laki-laki maupun perempuan, dalam usia produktif yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaan, terutama dari wilayah Tapanuli Selatan dan sekitarnya; Wakil Ketua Komnas Perempuan, Budi Wahyuni, mengatakan, Kartini merupakan simbol pelaku perubahan yang menentang bangsanya menjadi korban penjajahan dan kaumnya menjadi korban diskriminasi.
Kartini meyakini bahwa pendidikan merupakan kunci pemberdayaan bangsa, termasuk kaumnya, untuk melawan ketertindasan penjajah dan budaya patriakhi yang membatasi perempuan untuk menentukan pilihan terbaik atas masa depan dan kehidupannya.
“Komitmen Martabe untuk mengupayakan kesetaraan gender dalam proses pengelolaan organisasi patut diapresiasi,” katanya.
Hingga akhir Februari 2016, berdasarkan data, terdapat 369 atau sudah 16 persen tenaga kerja perempuan yang bekerja di Tambang Emas Martabe. Dibandingkan tambang lain jumlah tenaga kerja perempuan di Tambang Emas Martabe itu cukup signifikan.
“Hal itu meerupakan prestasi tersendiri mengingat bahwa sebagian besar tenaga kerja tersebut tidak memiliki pengalaman sebelumnya bekerja di lokasi tambang,” katanya.
Aditya | Ant