Eksplorasi.id – Emiten tambang PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) kembali membidik tender proyek pembangkit listrik yang tengah digenjot pemerintah dengan total 35.000 Megawatt, setelah sebelumnya kalah dalam tender proyek 2.000 Megawat senilai US$ 3,8 miliar.
Direktur Utama Indo Tambangraya, Megah Kirana Limpaphayom mengatakan perseroan akan lebih aktif untuk mengikuti tender proyek power plant pada tahun ini. Meski belum ada proyek yang resmi dibidik, perseroan telah memasukkan sejumlah power plant ke dalam pipeline. “Dulu kami membidik 2.000 MW dengan dana US$ 3,8 miliar. Pendanaan harus ada dari eksternal,” kata Megah, Rabu (30/3).
Perseroan telah memiliki komitmen pendanaan dari 35 bank lokal dan asing. Saat ini, pinjaman yang tersedia mencapai US$ 250 juta dari enam bank, termasuk Citibank dan Standard Chartered Bank. Manajemen ITMG menegaskan batal membangun proyek power plant lantaran kalah tender dengan perusahaan konsorsium asal China. Tahun lalu, emiten berkode saham ITMG tersebut mengincar dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2×1.000 MW dengan investasi US$ 3,8 miliar setara Rp 49,4 triliun.
Indo Tambangraya Megah memang mengincar proyek power plant 35.000 MW dengan mengikuti tender pembangunan PLTU berkapasitas 2×1.000 MW. Bahkan, ITMG telah membentuk usaha patungan dengan Banpu Plc. dan Rachaburi Electricity Generating Holding PCL dalam mengikuti tender Jawa 7. Saat ini, ITMG telah mengoperasikan pembangkit listrik berkapasitas 14 MW bagi kebutuhan internal di Bontang, Kalimantan Timur. Perseroan menganggarkan belanja modal (Capital Expenditure/Capex) senilai US$ 38,4 juta, lebih tinggi 67,6% dari realisasi tahun lalu US$ 22,9 juta.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya