Eksplorasi.id – Arab Saudi diperkirakan akan melakukan penandatanganan perjanjian senilai US$ 20 miliar untuk mendanai kebutuhan bahan bakar Mesir selama lima tahun ke depan dan perjanjian senilai US$ 1,5 miliar untuk mengembangkan wilayah Sinai milik Mesir.
Perjanjian tersebut dijadwalkan akan ditandatangani pada Kamis besok pada saat kunjungan Raja Salman ke Kairo, dimana ini merupakan perjalanan luar negeri yang sangat jarang dilakukannya.
Arab Saudi, bersama dengan negara-negara teluk penghasil minyak lainnya, telah menyumbangkan miliaran dolar ke dalam ekonomi Mesir yang sedang lesu sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada 2013 lalu setelah terjadinya unjuk rasa besar-besaran memprotes kepemimpinannya.
Negara-negara teluk menganggap Ikhwanul Muslimin sebagai ancaman. Mesir saat ini sedang berjuang untuk kembali menghidupkan ekonomi negaranya yang terganggu akibat pemberontakan yang menggulingkan Presiden Hosni Mobarak pada 2011. Kesepakatan pengembangan wilayah Sinai tercapai pada saat pemerintah Mesir memerangi pemberontak yang ada di wilayah tersebut serta kemiskinan dan ketidakpuasan atas pemerintah yang sangat tinggi di wilayah itu,ujar penduduk setempat.
Eksplorasi | Analisadaily | Aditya