Eksplorasi.id – Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, menyimpan potensi sumber daya listrik mencapai lebih 612 megawatt untuk bisa dikembangkan sebagai sumber Energi Baru Terbarukan.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Tapanuli Selatan Helmi di Sipirok, ditulis Senin (2/5), mengatakan, potensi Energi Baru Terbarukan itu dengan memanfaatkan Sungai Batangtoru yang berlokasi di Kecamatan Marancar dan Sipirok berkapasitas 500 megawatt.
“Untuk 500 MW yang dikelola PT Nort Sumatera Hidro Energy ini akan berproduksi di 2021 sekaligus dalam rangka mengatasi krisis listrik Sumut,” katanya.
Kemudian sisa potensi 112 MW paling banyak di wilayah Kecamatan Aek Bilah mencapai 85,74 MW, bahkan sejumlah perusahaan/pengelola seperti TSM/Velcan Energy, PT Bina Sumber Energy, dan PT International Mina Energy sudah bersama sama mengantongi izin prinsipnya.
Selebihnya potensi PLTA dan PLTM ada di Kecamatan Saipar Dolok Hole ada 18 MW yang izin prinsipnya sudah dikantongi PT Demarko Energy Sejati dan PT Energi Cipta Lestari bersama potensi di Kecamatan Batangtoru 0,5 MW dan di Kecamatan Tantom Angkola 8 MW.
Ada juga izin lagi berproses, satu di SD Hole dengan memanfaatkan sumber air Batang Pane, Batangtoru (Parsariran) dan Tantom Angkola (Batang Gadis).
Namun sayangnya sampai saat ini masih mengambang atau belum ada kejelasan terkecuali terkecuali 500 megawatt PLTA Batangtoru.
“Padahal, selama kepentingan negara dan rakyat dan tanpa melanggar rambu-rambu aturan, Tapanuli Selatan siap memfasilitasi dan bahkan cukup welcome,” kata Helmi.
Tapanuli Selatan, kata dia, siap memfasilitasi secara transparan bagi investor mulai dari pembebesan lahan sampai perizinan yang dibutuhkan, apalagi demi kepentingan umum.
Seperti potensi Aek Bilah yang sejak 2010 seyogianya sudah dibangun tetapi hingga saat ini masih sebatas survei-survei seperti pengukuran debit air, kualitas air, dan saluran bahkan vakum.
“Informasi kita dengar terbenturnya pengelola mengembangkan usaha energi tersebut terkait kesepakatan antara investor dengan PLN, sehingga pemodal terimbas bermohon ke Bank Dunia,” katanya.
Yudo | Ant