• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Selasa, Oktober 7, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Tawarkan Insentif ke Inpex dan Shell, Kementerian ESDM dan SKK Migas Dikecam

by Eksplorasi.id
29 Maret 2016
in BERITA
0
Tawarkan Insentif ke Inpex dan Shell, Kementerian ESDM dan SKK Migas Dikecam

Yusri Usman. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
110
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Permintaan insentif yang diajukan Inpex Masela Ltd dan Shell Upstream Overseas Services Ltd terkait pengembangan Blok Masela menuai kecaman. “Terlalu pagi bicara insentif. Saya berharap Kementerian ESDM dan SKK Migas juga tidak bicara insentif dulu terhadap kedua perusahaan asing tersebut,” kata Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman kepada Eksplorasi.id di Jakarta, Selasa (29/3).

Yusri mengatakan, jika para pejabat di Kementerian ESDM dan SKK Migas memberi ‘angin surga’ akan adanya insentif, maka itu bisa berimplikasi dan akan digunakan oleh Inpex dan Shell untuk meminta insentif sebanyak-banyaknya, serta akan memperpanjang item insentif di dalam Principle Of Agreement-nya yang sudah diajukan ke SKK Migas sebelumnya.

“Hingga saat ini saja menteri ESDM belum membuat surat keputusan kepada Inpex dan Shell di Blok Masela melalui SKK Migas atas keputusan Presiden pada 23 Maret 2016, terkait pengembangan dengan skema di darat, termasuk membatalkan persetujuan rencana pengembangan (plan of development/ PoD) yang pernah disetujui pada 2010 oleh menteri ESDM saat itu,” jelas dia.

Jika pejabat di Kementerian ESDM dan SKK Migas benar memberikan insentif di awal, lanjut Yusri, maka pejabat tersebut layak dipecat. “Padahal, insentif untuk menaikan IRR (Internal Rate of Return) tidak hanya dalam bentuk investment credit (IC) atau pembebasan DMO (domestic market obligation) dan pajak,” jelas dia.

Menurut Yusri, insentif menaikkan IRR bisa juga dengan penyertaan aset pemerintah dalam proyek untuk menurunkan biaya belanja modal (capital expenditure/ capex). Perpanjangan kontrak bagi hasil (production sharing contract/ PSC), pemberian kemudahan perizinan, serta pembebasan lahan dan percepatan persetujuan proyek, lanjut dia, juga insentif yang dapat mempercepat jadwal proyek dengan effeknya dapat menaikan IRR.

“Belum tentu Pertamina akan mendapatkan kemudahan seperti yang akan diberikan oleh SKK Migas kepada kontraktor asing di sini. Kenapa SKK Migas terkesan sangat membela kontraktor asing (Inpex dan Shell) hingga akan memberikan pembebasan DMO menjadi salah satu opsinya,” ujar dia.

Semestinya, lanjut Yusri, pihak SKK Migas tidak perlu agresif membicarakan perihal insentif. Biarkan pihak kontraktor untuk bekerja terlebih dahulu. “Ini pejabat SKK Migas langsung buka baju seakan langsung menawarkan diri. Tidak tahu malu,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas SKK Migas Elan Biantoro berkomentar, perlu insentif bagi kontraktor migas. Tujuannya untuk menggairahkan iklim investasi migas, mengingat pengelolaan wilayah kerja migas memiliki risiko tinggi.

Ada beberapa insentif yang bisa diberikan, misalnya pembebasan kewajiban memasok kebutuhan dalam negeri (DMO). Kemudian, pemberian IC atau hak untuk meminta ganti rugi kepada pemerintah dengan persentase tertentu, atas nilai investasi yang berhubungan langsung dengan pembangunan fasilitas produksi. Inpex sudah pernah mengajukan insentif IC untuk Blok Masela. Usulan ini baru akan didiskusikan dengan SKK Migas.

Yusri menambahkan, ada bentuk insentif lain dalam penyertaan aset pemerintah, misalnya dengan memanfaatkan beberapa peralatan LNG plant dari Arun dan Bontang, apabila masih dapat dimanfaatkan kembali.

“Contohnya pabrik gas turbin di Amerika menerima gas turbin bekas untuk ditukar dengan gas turbin yang sudah direkondisi dan diberikan garansi sama dengan gas turbin yang baru. Adapun contoh lain yang saya dengar adalah dugaan penyertaan Mitsubishi di Donggi Senoro, sebagian peralatannya menggunakan eks LNG plant dari negara lain yang sudah direkondisi sebelumnya. Kalau hal ini berhasil dilakukan, bisa menghemat banyak dalam pembangunan Kilang LNG Masela, bahkan bisa mencapai sekitar USD 5 miliar penghematannya,” terang dia.

Di sisi lain, Yusri menyarankan sedikitnya 70 persen produksi gas Blok Masela harus diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri, untuk ketahanan energi.

”Kita jangan mengulang kesalahan paling bodoh oleh pejabat pemerintah seperti kontrak jual gas Tangguh 1 pada 2001 ke Cina. Begitu pula dalam menjual gas Tangguh 2 kepada perusahaan Sempra Amerika,” jelas dia.

Eksplorasi | Ponco

Tags: Blok MaselaCERIInpexinsentifKementerian ESDMShellSKK MigasYusri Usman
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Puluhan Orang Tertembak dalam Penertiban Tambang Ilegal di Poso

Puluhan Orang Tertembak dalam Penertiban Tambang Ilegal di Poso

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Antam Siap Dapatkan 40% Proyek Pemurnian Lumpur Anoda

Terbesar Sepanjang Sejarah, Antam Tahun Lalu Sukses Jual Emas Sebanyak 28.258 Kg

7 tahun ago
Wacana Angkat Kembali Archandra, Pemerintah Diminta Berpikir Matang

Wacana Angkat Kembali Archandra, Pemerintah Diminta Berpikir Matang

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Ini Empat Masalah Besar yang Dihadapi Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi Kalteng, Kaya Batubara Tapi Listrik Sering Mati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Data Lokasi Pengeboran Minyak Ilegal di Banyuasin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Oona Insurance Indonesia Hadirkan Asuransi Penumpang Bagi Pengguna Taksi Listrik Green SM 7 Oktober 2025
  • JTPE Perkuat Penjualan Melalui Ekspor Paspor 7 Oktober 2025
  • Perkuat Portofolio Sektor Infrastruktur Industri & Logistik, Astra Property Selesaikan Akuisisi MMP 7 Oktober 2025
  • UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis 6 Oktober 2025
  • Ini Inovasi Perfect Corp Ubah Cara Konsumen Temukan Sepatu Idaman secara Online 6 Oktober 2025
  • Pasar Apartemen Jakarta Tetap Stabil di Tengah Perlambatan Musiman 6 Oktober 2025
  • Logitech Perkenalkan Keyboard Mekanis Logitech Alto Keys K98M 6 Oktober 2025
  • GIIAS Hadirkan Informasi dan Inovasi Otomotif Terbaru Bagi Pelajar dan Mahasiswa Lewat Education Day 3 Oktober 2025
  • Resmi Dibuka, Deretan Merek dan Kendaraan Terbaru Ramaikan Pameran GIIAS Bandung 2025 3 Oktober 2025
  • Citi Indonesia Dinobatkan sebagai ‘Best Performance Bank’ di Bisnis Indonesia Financial Awards 2025 2 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In