Eksplorasi.id – Harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani di Kota Subulussalam mengalami kenaikan mencapai Rp 1.500/kg dari sebelumnya Rp 1.200/kg. Kondisi ini sudah berlangsung sejak tiga hari terakhir.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Ir Netap Ginting mengatakan harga TBS naik disebabkan meningkatnya permintaan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dari luar negeri, terutama Tiongkok dan India. “TBS melonjak naik karena banyak permintaan dari negara luar, terutama India dan Tiongkok,” ujar Netap, Senin (28/3).
Dikatakannya, penyebab lainnya adalah program B-20 biodiesel yang sudah diterapkan oleh pemerintah pusat, dengan menjadikan CPO sebagai bahan bakar. Setiap satu liter solar menggunakan 20% minyak sawit mentah.
Netap mengungkapkan perputaran uang di masyarakat sejak beberapa hari belakangan ini semakin meningkat seiring naiknya harga TBS. Jika melihat produksi buah sawit secara keseluruhan mencapai 1.200 ton/hari dikalikan Rp 1.600/kgharga TBS di tingkat pabrik, maka uang beredar di masyarakat dari jual beli sawit sekitar Rp 1,9 miliar lebih tiap hari.
Eksplorasi | Analisadaily | Aditya