Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) sebenarnya sudah meluncurkan peta jalan alias roadmap penataan BBM sejak 2016 untuk menekan angka subsidi BBM yang masuk ke dalam komponen subsidi energi.
Langkah tersebut sejatinya sudah dimulai sejak setahun sebelum roadmap tersebut diluncurkan, yakni kala Pertamina meluncurkan BBM jenis Pertalite pada 24 Juli 2015, yang merupakan ide dari pria bernama Ahmad Bambang yang saat itu duduk sebagai direktur Pemasaran Pertamina.
Pertalite adalah bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan (RON) 90 serta berwarna hijau terang dan jernih dan sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.
“Diluncurkannya Pertalite agar masyarakat pindah ke BBM yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan dengan pemahaman yang lebih efisien. Harga murah tidak dilihat per liter tetapi per kilometer (km),” kata Ahmad Bambang di Jakarta, Kamis (28/5).
Selanjutnya, imbuh pria yang biasa disapa Abe tersebut, langkah berikutnya adalah peluncuran Pertamax Turbo RON 98 dan dilanjutkan penghapusan Pertamax Plus RON 95 pada 2017.
“Sehingga saat ini tersedia Premium RON 88, Pertalite RON 90, Pertamax RON 92 dan Pertamax Turbo RON 98,” ujar penulis buku D’Gil! Marketing: Think Like There is No Box, ini.
Abe menambahkan, Pertalite dibuat dengan RON 90 agar selisih harga tidak terlalu banyak dengan Premium, selisih harga sekitar Rp 500 – Rp 1.000 per liter.
“Tujuannya agar masyarakat akan pindah ke Pertalite karena selain lebih efisien, lebih murah per km, juga tarikan motor lebih joss, perawatan motor lebih baik dan emisi lebih rendah sehingga lebih ramah lingkungan,” terang pria yang juga sempat duduk sebagai komisaris Pertamina, ini.
Abe mengungkapkan, program tersebut berhasil ‘memindahkan’ konsumen Premium ke Pertalite lebih dari 65 persen dan terus bertambah, dan diikuti juga kenaikan konsumsi Pertamax.
“Dengan demikian, konsumen premium tinggal hanya 30 persen atau kurang sampai ada edaran BPH Migas agar Premium tetap tersedia di seluruh SPBU,” ujar dia.
Baca juga : Tekan subsidi energi, pakar usul premium dihapus
Penjelasan Abe, dengan mayoritas konsumen sudah pindah ke Pertalite dan Pertamax, maka roadmap Pertamina menuju Euro IV sudah semakin siap dijalankan.
Sebagaimana diketahui bahwa Euro IV mensyaratkan RON minimum 91. Oleh karena itulah, kata Abe, Pertamina punya dua pilihan untuk perubahan produk untuk mencapai Euro IV.
Pertama, Pertalite naik ke RON 91, Pertamax naik ke RON 94 sehingga tersedia RON 91, 94 dan 98. Kedua, Pertalite naik ke RON 92, Pertamax naik ke RON 95 sehingga tersedia RON 92, 95 dan 98.
“Sekarang saatnya bagi Pertamina untuk melanjutkan roadmap penataan BBM tersebut, sekaligus memenuhi standar Euro IV, meningkatkan kualitas lingkungan, menurunkan besaran subsidi energi yang memberatkan negara, serta masyarakat sudah siap menerima hal tersebut,” ucap dia.
Reporter : Ton