Eksplorasi.id – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Arcandra Tahar memaparkan berbagai target Kementerian ESDM pada 2017 yang utamanya yakni, mempermudah berbagai birokrasi dalam administrasi sektor energi.
“Birokrasi yang lebih simpel. Kami akan fokus bagaimana mencari teknologi, kami tidak lagi berkutat di administrasi, move on. Kalau bisa semua kami online-kan, interaksi antarmanusia kami kurangi,” kata Arcandra di Jakarta, Sabtu (10/12).
Arcandra menjelaskan, Kementerian ESDM akan lebih fokus pada pengembangan teknologi dan dari sisi komersial untuk menekan harga energi. “Iptek akan mendorong komersial. Kalau komersial turun, salah satunya di sektor migas harga gas akan turun dengan cara mencari teknologi yang pas,” ucapnya.
Arcandra yang juga mantan Menteri ESDM tersebut juga mengungkapkan pengembangan teknologi di sektor energi saat ini masih terkendala masalah administrasi. “Saya menyayangkan pekerjaan Kementerian ESDM masih seputar membicarakan administrasi dan birokrasi terkait implementasi program kerja,” ujarnya.
Arcandra juga mengemukakan target kerja lain pada 2017 antara lain percepatan pengawasan program 35.000 megawatt, memulai program kelistrikan 12.500 desa, kontrol pemerintah terhadap lifting migas, dan implementasi penyederhanaan birokrasi di daerah. “Kemudian kami harapkan pemda (dengan hak kelola migas) 10 persen, kami lakukan sinergi antara kontraktor kontrak kerja sama. Nanti proyek (sektor energi) di daerah akan dibantu daerah, karena punya 10 persen. Itu juga akan mengurangi dan mempercepat birokrasi yang ada di daerah,” kata Arcandra.
Dengan begitu dia berharap pemerintah daerah bisa membantu proses bisnis terkait pembangunan infrastruktur atau eksploitasi energi yang ada di daerah.
Reporter : Inka