• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Rabu, Oktober 8, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Ternyata ini 12 Biang Masalah di Hulu Migas RI

by Diaz Aditya
6 Agustus 2016
in BERITA
0
Ternyata ini 12 Biang Masalah di Hulu Migas RI
0
SHARES
103
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Komite Eksplorasi Nasional (KEN) mengusulkan pemerintah merevisi Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2010 tentang Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu Minyak Dan Gas. Beleid ini dinilai kurang menguntungkan bagi dunia usaha.

“KEN menilai bahwa PP ini bersifat disinsentif terhadap upaya eksplorasi dan berdampak negatif bagi iklim investasi di sektor hulu migas secara keseluruhan,” kata Ketua Komite Eksplorasi Nasional (KEN), Andang Bachtiar di Jakarta, dikutip dalam keterangan yang diterima Dream, Jakarta, Kamis 4 Agustus 2016.

Andang menjelaskan, lembaganya setidaknya telah menemukan 12 masalah dasar dalam industri hulu Migas khususnya terkait aturan dalam PP tersebut. KEN juga telah merumuskan solusi untuk persoalan tersebut.

Dikatakan bahwa timbulnya pajak-pajak baru dan kenaikan tarif pajak sangat membebani kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). KKKS ini juga tidak diperkenankam untuk menggunakan tarif pajak sesuai dengan tax treaty juga memberikan sinyal negatif terhadap kepastian hukum.

“Direkomendasikan agar rezim perpajakan kegiatan hulu Migas dikembalikan kepada prinsip Assumed and Discharged sehingga terhadap semua pajak, pajak tidak langsung, seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung dan/atau dibayarkan oleh pemerintah, tax treaty dihormati, kegiatan eksplorasi dibebaskan dari segala jenis pajak dan cukai, dan penggunaan fasilitas bersama dan/atau cost sharing tidak dikenakan PPN,” kata dia.

Tak hanya itu, masalah lain dari PP ini adalah pembatasan terhadap pengeluaran yang berhubungan dengan operasi migas. KEN menyarankan pasal 12 dan 13 yang ada dalam PP tersebut diperbaikin sehingga biaya operasi migas menjadi biaya nyata dan disetujui oleh SKK Migas menjadi biaya yang dapat dikembalikan cost recoverable) dan tax deductible (pengurang pajak).

Lalu, KEN juga meminta ada insentif untuk hulu migas, terutama untuk wilayah kerja yang ada di daerah perbatasan dan laut dalam. Selama ini sektor-sektor tersebut tidak diberikan insentif khusus.

“KEN mengusulkan agar diberikan insentif khusus terhadap kegiatan migas marginal, daerah perbatasan dan laut dalam sehingga potensi migas pada wilayah tersebut dapat diproduksikan. Insentif antara lain berupa, investment credit, DMO fee full price, accelerated depreciation, tax holiday, dan lain-lain,” kata dia.

Andang mengatakan rekomendasi atas 12 masalah ini masih dibahas oleh KEN dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.

Moneter | Aditya

Tags: ken
Diaz Aditya

Diaz Aditya

Next Post
PR Archandra “Luluhkan Hati” PLN

Potong Anggaran, Arcandra Dinilai Tak Berpihak pada Pengembangan Energi Terbarukan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Dirjen Migas Klaim PoD Blok Masela akan Tepat Waktu

Blok Masela Seharusnya Dibangun Pertamina, Ini Alasannya

9 tahun ago
Botswana Pulls Out of $279 Million Norilsk Nickel-Mine Deal

Botswana Pulls Out of $279 Million Norilsk Nickel-Mine Deal

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • DPD Minta Pemerintah Segera Tuntaskan Masalah Listrik di Pulau Nias

    Satu Pal Listrik Mengaliri 60 Rumah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi Kalteng, Kaya Batubara Tapi Listrik Sering Mati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Converse Basketball SHAI 001 Hadir dalam Tiga Warna: Charm Black, Hail Clay, dan Masi Blue 8 Oktober 2025
  • Indonesia Mantapkan Posisi Eksportir Plywood Terbesar Kedua Dunia  8 Oktober 2025
  • CLEO Optimis Kinerja di Semester Kedua 2025 Berpotensi Membaik 8 Oktober 2025
  • Tips Mendukung Impian Anak Anda Secara Siber Dengan Aman 8 Oktober 2025
  • TIKI Gandeng Shopify Bantu UMKM Bangun Website Toko Online Secara Gratis 8 Oktober 2025
  • Oona Insurance Indonesia Hadirkan Asuransi Penumpang Bagi Pengguna Taksi Listrik Green SM 7 Oktober 2025
  • JTPE Perkuat Penjualan Melalui Ekspor Paspor 7 Oktober 2025
  • Perkuat Portofolio Sektor Infrastruktur Industri & Logistik, Astra Property Selesaikan Akuisisi MMP 7 Oktober 2025
  • UmrahCash dan VIDA Hadirkan Solusi Aman & Praktis 6 Oktober 2025
  • Ini Inovasi Perfect Corp Ubah Cara Konsumen Temukan Sepatu Idaman secara Online 6 Oktober 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In