Eksplorasi.id – PT Terregra Asia Energy Tbk tahun ini memerlukan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1 triliun sepanjang 2019.
Belanja modal itu akan diperoleh dari medium term note, pendanaan pihak ketiga, serta rights issue yang akan dilakukan pada awal kuartal II-2019.
Tahun lalu, emiten berkode TGRA tersebut mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 500 miliar dan baru terserap sekitar Rp 200 miliar sampai tutup tahun 2018.
Sekretaris TGRA Christin Soewito mengatakan, belanja modal tersebut akan digunakan pihaknya untuk menjalankan beberapa proyek pembangkit listrik, terutama energi baru dan terbarukan (EBT).
“Sekitar 30 persen alokasi belanja modal untuk pembangunan PLTS, kemudian sebagian kami gunakan untuk proyek PLTA, ada juga PLTMH,” kata dia, Rabu (23/1).
Christin menjelaskan, pihaknya saat ini memiliki sekitar sembilan proyek pengembangan PLTMH di wilayah Sumatera dan dua PLTA yang berlokasi di Aceh dengan kapasitas masing-masing 50 megawatt (MW) dan 139 MW.
Dia berkomentar, sejumlah PLTMH sudah mulai kontruksi pada tahun lalu. Perseroan berharap proyek PLTA tersebut dapat beroperasi secara komersial secara bertahap sampai 2023 dengan kapasitas 450 MW.
Selain PLTH, imbuh dia, oihaknya juga sedang mengembangkan proyek PLTS di Australia dan Indonesia di Bagian Timur. Proyek PLTS di Australia diharapkan bisa tuntas pada tahun ini dan nantinya mampu menyumbang 30 persen dari total pendapatan.
Reporter: Sam.