Eksplorasi.id – Daftar orang terkaya di dunia kembali dirilis oleh Forbes. Tahun terdapat 1,810 miliarder dari 67 negara dengan total kekayaan sebesar USD6,5 triliun.
Dalam daftar tersebut, nama 20 miliarder Indonesia juga turut ikut serta. Meski demikian, jumlah ini berkurang dari tahun lalu yakni sebanyak 22 orang.
Dari daftar 20 miliarder Indonesia tersebut dapat diketahui bahwa pengusaha ritel lebih mendominasi. Berbanding terbalik dengan pengusaha tambang, bahkan dua pengusaha tambang Indonesia pun tersingkirkan dari daftar, yakni Benny Subianto dan Edwin Soeryadjaya.
Pengamat Ekonomi, Nina Sapti Triaswati menyatakan kondisi ini diakibatkan merosotnya pertumbuhan komoditas tambang di pasar dunia sepanjang tahun lalu.
“Pertumbuhan tahun lalu komoditas dunia, tambang merosot,” ujarnya.
Menurutnya, bila melihat dalam jangka waktu yang panjang maka sektor tambang akan lebih memburuk dibandingkan sektor lainnya.
“Pada dasarnya kalau kita lihat jangka panjang, kalau usaha tambang mentah akan memburuk dibandingkan manufaktur dan jasa yang relatif kuat mengikuti perekonomian,” jelasnya.
Lanjutnya, hal ini disebabkan karena Indonesia belum menerapkan energi terbarukan. “Minyak jangka panjang berubah sifat, terdiversifikasi,” ujarnya.
Oleh sebab itu, untuk menangani masalah ini, menurutnya para pengusaha tambang seharusnya beralih pada sektor manufaktur atau jasa yang diprediksi memiliki pertumbuhan yang baik
“Kalau mau mengatasi, ke depan pengusaha harus beralih ke sektor manufaktur atau jasa. Kirim produk olahan, naik kelas, menggeser ke hilirisasi, manufaktur,” sarannya.
Eksplorasi | Okezone | Yudo