Eksplorasi.id – Pencopotan dua petinggi PT Pertamina (Persero), yakni Dwi Soetjipto (dirut) dan Ahmad Bambang (wadirut) disinyalir karena adanya ‘dua matahari kembar’ di tubuh perseroan.
Gatot Trihargo, deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, mengungkapkan, Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang selama ini kerap tidak kompak alias tidak sejalan.
“Ini kemudian menyebabkan banyak keputusan akhirnya justru tertunda. Masalah kerjasama dan kekompakan perlu dijaga. Kalau manajemen tidak berani ambil keputusan, banyak yang tertunda, maka proyek itu akan tertinggal. Masalah kecepatan mengambil keputusan akan menentukan Pertamina ke depan,” kata dia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2).
Penjelasan Gatot, pencopotan dilakukan bukan dilakukan secara mendadak. Versi dia, petinggi Pertamina tersebut sudah dipantau cukup lama, sampai akhirnya keluar keputusan pada pagi hari ini melalui Surat Keputusan Kementerian BUMN. “Tidak (mendadak), sebenarnya sudah lama,” jelas dia.
Namun Gatot membantah bahwa pencopotan terkait kasus yang menimpa Ahamd Bambang, di mana kini sedang diproses di Kejaksaan Agung. “Tidak ada hubungannya sama sekali,” ujar dia.
Pasca-dicopotnya Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang, Kementerian BUMN kemudian langsung menunjuk Yenni Andayani sebagai pelaksana tugas (Plt) dirut. Yenni akan bertugas sampai para pemegang saham memutuskan pengisi struktur yang definitif atau paling lambat 30 hari dari sekarang.
Reporter : Samsul