Eksplorasi.id – Tiga BUMN kakap yang bergerak di berbagai sektor menandatangani kerja sama pembangunan pembangkit listrik Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dengan total nilai investasi Rp 1 triliun. Ketiga BUMN tersebut yakni PT Angkasa Pura II (AP II), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), serta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Direktur Utama AP II, Budi Karya Sumadi menjelaskan, sinergi yang melibatkan tiga BUMN ini merupakan solusi tepat untuk mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang sangat dibutuhkan oleh Bandara Soetta. “Dalam kalkulasi kasar itu sekitar Rp1 triliun,” ujar Budi, Rabu (11/5).
Rencananya, jelas Budi, adanya tambahan daya dari PLTG ini diharapkan akan memenuhi kebutuhan listrik Bandara Soekarno Hatta secara bertahap. Saat ini kebutuhan listrik di Bandara Soekarno Hatta sebesar 60 megawatt (mw). Setelah terminal 3 selesai dan cargo village selesai, maka kebutuhan listrik di Bandara Soekarno Hatta menjadi 150 mw.
PLTG ini diharapkan dapat memasok kebutuhan listrik secara bertahap di Bandara Soekarno Hatta. Untuk tahap pertama PLTG akan dibangun dengan kapasitas daya 60 mw. Dalam Pembangunan PLTG ini AP II menggandeng PGN untuk memasok gas untuk PLTG dan WIKA sebagai kontraktor. Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso menambahkan, pembangunan pembangkit listrik di Bandara Soetta merupakan terobosan untuk mendorong pemanfaatan gas bumi di Indonesia.
Eksplorasi | Metrotvnews | Aditya