Eksplorasi.id – Sebagai salah satu wilayah Industri, ketersediaan energy listrik yang cukup dan handal di Jawa Timur sudah tidak bisa ditawar lagi. PT PLN Persero menjawab tantangan tersebut dengan keberhasilan dalam menyelesaikan pengerjaan Gardu Induk (GI) Sambikerep berkapasitas 2 x 60 MVA , GI Sidoarjo 1 x 60 MVA dan up rating GI Bulu Kandang dari 30 MVA menjadi 60 MVA.
Bertempat di GI Sidoarjo, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali, Amin Subekti bersama Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan meresmikan secara langsung ketiga Gardu Induk yang telah masuk sistem tersebut.
Dalam sambutannya, Amin Subekti menyebutkan masuknya ke tiga GI dalam sistem kelistrikan Jawa bali diharapkan bisa menjadi angin segar bagi pelaku bisnis dan industri untuk mengembangkan usahanya di Jawa Timur, karena dengan kondisi kelistrikan yang ada saat ini, memberikan ruang gerak untuk para pelaku bisnis dan investor untuk memajukan usahanya di JATIM khususnya di Surabaya dan Sidoarjo tanpa was-was kekurangan atau defisit listrik, karena mendapatkan jaminan suplai energi yang mencukupi dari PLN.
Keberhasilan PLN menyelesaikan pembangunan tiga gardu Induk baru tersebut tidak terlepas dari keberhasilan PLN menyelesaikan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT) Sambikerep incomer sepanjang 500 meter dengan ditopang oleh 5 tapak tower. Secara bersamaan PLN juga berhasil menyelesaikan pengerjaaan SUTT Sidoarjo Incomer 860 meter dengan 4 tapak tower.
“Tambahan 3 GI tersebut meningkatkan pelayanan kelistrikan dan menambah kapasitas pasokan listrik di Jawa Timur khususnya wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya”. Ujarnya di Jakarta.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo, Saiful Illah antusias menyambut peresmian dan Gardu Induk ini. “Peresmian GI ini adalah hal yang patut disyukuri dalam rangka menaikkan infratruktur kelistrikan dan merupakan bentuk kerjasama yang baik antara PLN dan Pemerintah daerah setempat, dan diharapkan bisa menjadi penarik minat para pelaku industri untuk hadir di Sidoarjo, dan terutama pemanfaatan infrastruktur kelistrikan bisa dirasakan oleh sekuruh warga,” kata Saiful Illah.
Keberhasilan pembangunan GI dan SUTT tentu tidak lepas dari peran serta masyarakat dan Pemerintah Daerah yang mendukung langkah PLN dalam meningkatkan infrastruktur kelistrikan di Jawa Timur. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah Pusat dalam pengembangan infratruktur kelistrikan tanah air yang dikemas dalam program 35.000 MW yang saat ini tengah dikebut oleh PLN.
Saat ini daya mampu PLN Jatim mencapai 8.600 MW sementara beban puncak Regional 6000 MW. Sehingga di Jatim tersedia pasokan listrik lebih dari 2.000 MW.
“Kami berharap dengan kondisi kelistrikan yang ada saat ini bisa meningkatkan layanan kami kepada masyrakat termasuk investasi baru di sektor industri dan bisnis, dan mengantisipasi pengembangan kawasan industry yang akan berkembang di Jawa Timur, seperti kawasan industry di Tuban, Lamongan, Jombang, Malang dan lainnya. Meski ada kelebihan pasokan namun kami berharap warga tetap bijak dan hemat dalam pemakaian listrik” tambah Amin Subekti.
Untuk meningkatkan kapasitas daya dalam beberapa tahun kedepan, saat ini sedang dalam proses penyelesaian pembangunan pembangkit yakni PLTU Tanjung Awar-awar unit II 350 MW dengan target masuk system pada Juni 2016 dan PLTGU Grati Peaker sebesar 450 MW target masuk sistem akhir tahun 2017.
Eksplorasi | Tempo | Aditya