Eksplorasi.id – PT Toba Bara Sejahtra Tbk ke depan menargetkan bisnis listrik memberikan kontribusi besar sama dengan bisnis tambang yang saat ini dilakoni perseroan.
Direktur Toba Bara Pandu Sjahrir mengatakan, pihaknya berharap pada 2020 sudah bisa menikmati pendapatan dari bisnis listrik.
“Kami ingin listrik bisa menyumbang pendapatan fifty-fifty. Target kami pada 2020 minimal bisa menyumbang 30 persen pendapatan untuk perusahaan,” kata pria yang juga menjabat sebagai sekretaris perusahaan Toba Bara ini, Selasa (20/12).
Dia menjelaskan, bisnis listrik bisa menopang dan mendorong bisnis batubara perseroan. Versi Pandu, setiap 100 MW pembangkit listrik membutuhkan sekitar 400 ribu hingga 500 ribu ton batubara.
Saat ini Toba Bara menjadi bagian dari salah satu produsen listrik swasta (independent power producer/ IPP). Perseroan kini sedang menuntas pembangunan PLTU Sulbagut I di Gorontalo yang berkapasitas 2 x 50 MW.
Nilai investasi pembangkit tersebut ditaksir mencapai USD 180 juta hingga USD 220 juta. Pembangkit tersebut ditargetkan selesai dibangun pada 2019.
Reporter : Samsul