Eksplorasi.id – Tahun ini, tiga proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) milik PT Supreme Energy masuk ke tahap awal konstruksi. Supreme Energy memiliki proyek PLTP di Rajabasa berkapasitas 220 MW, di Rantau Dedap berkapasitas 86 MW, dan di Muara Laboh 80 MW.
“Setidaknya sampai saat ini perusahaan telah menggelontorkan dana sebesar Rp 2 triliun untuk ketiga proyek tersebut,” kata Leila Rima, Corporate Communication & Relation Officer Supreme Energy.
Dalam pembangunan awal ketiga PLTP tersebut, perusahaan menggunakan kas internal. Sedangkan ketika masuk ke pengerjaan engineering, procurement and construction (EPC) akan menggunakan skema pendanaan dari perbankan internasional, yang saat ini tengah dalam tahap due diligence.
Dalam proyek PLTP Rajabasa, prosesnya sudah sampai pada pembangunan pelabuhan. Sedangkan di proyek di Muara Laboh dan Rantau Dedap sudah pada tahap pengerjaan jalan proyek, yang masing-masing memiliki panjang 20 km dan 42 km.
Pengerjaan proyek PLTU Rajabasa dan Muara Laboh dilakukan dengan menggandeng Engie dan Sumitomo Coorporation, sedangkan untuk PLTP Rantau Dedap menggandeng Engie dan Marubeni. “Target Muara Laboh di tahun depan adalah tahap eksplorasi, sedangkan dua yang lainnya masih akan tender EPC. Mudah-mudahan tahun 2019 Rajabasa sudah bisa beroperasi dan selesai tahun 2021,” ucapnya, Jumat (30/9).
Reporter: Ponco. S