Eksplorasi.id – Investasi di sektor energi baru dan terbarukan (EBTKE) hingga triwulan III tahun ini telah mencapai hingga USD 1,198 miliar atau setara Rp 16,22 triliun (kurs Rp 13.541).

Berdasarkan data Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, nilai investasi setara 87,4 persen dari yang ditargetkan pada tahun ini. Tahun ini, pemerintah menargetkan investasi di sektor EBTKE USD 1,37 miliar atau Rp 18,55 triliun. Realisasi itu lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai USD 2,3 miliar atau sekitar Rp 31,15 triliun.
“Diharapkan, realisasi investasi ini dapat tercapai target hingga akhir 2016. Kalau dibilang puas, tentu saja belum puas. Seharusnya kami bisa lebih dari ini,” kata Dirjen EBTKE Rida Mulyana di Jakarta, Jumat (25/11).
Rida menjelaskan, realisasi investasi yang sudah tercapai 87,4 persen itu terdiri atas, investasi panas bumi USD 0,84 miliar (Rp 11,37 triliun) atau 86 persen dari target USD 0,96 miliar (Rp 13 triliun. Kemudian, investasi pada aneka EBT sebesar USD 0,06 miliar (Rp 812,48 miliar) atau 60 persen dari target USD 0,1 miliar (Rp 1,35 triliun). Sementara, investasi bioenergi mencapai USD 298 juta (Rp 4,04 triliun) atau 94,7 persen dari target USD 310 juta (4,2 triliun).
Reporter : Samsul